Minggu, 25 Januari 2015

♥ POM BENSIN CINTA ♥

Written By Nuruddin Abu Faynan on Minggu, 25 Januari 2015 | 02.21

♥ Di pagi hari, suami berangkat ke tempat kerjanya, sedangkan istri tinggal di rumah untuk mengerjakan tugasnya, atau adakalanya sepasang suami istri berangkat ke tempat pekerjaan masing-masing, lalu keduanya bertemu setelah zhuhur di kamar tidur untuk istirahat, kemudian keduanya kembali kepada  kegiatan dan pekerjaannya masing-masing:  adakalanya suami keluar untuk melanjutkan pekerjaannya atau untuk keperluan lain, dan begitu pula seorang istri melanjutkan kegiatannya dengan  mengajari anak-anak dan lain sebagainya, pada malam hari sepasang suami istri bertemu kembali di kamar tidur untuk istirahat.

♥ Setelah melihat kegiatan di atas, kita perhatikan bahwa di sana ada titik kebersamaan antara sepasang suami istri yang mereka mesti bertemu padanya, walaupun  banyak pekerjaan, dan kadang berubahnya suatu hal yang telah direncanakan, namun pada akhirnya ... keduanya mesti bertemu di kamar tidur ... seolah-olah kamar ini bagaikan "pom bensin"  bagi sepasang suami istri, agar mengisi "bahan bakar"  untuk keesokan harinya mereka berangkat kepada pekerjaan masing-masing.

♥ Oleh karena itu, sarana istirahat di kamar tidur mesti terpenuhi, sehingga sepasang suami istri berangkat darinya dengan diri yang tenang dan jiwa yang nyaman.

♥ Peran Kamar Tidur :

Di sini kita bertanya-bertanya tentang beberapa sarana yang membuat ketenangan antara suami istri di kamar tidur, dan sarana-sarana itu :

Sebagian berkaitan dengan penataan & isi kamar tidur: ranjang, aroma wangi, cahaya lampu, warna dan bunga.

Sebagian yang lain berhubungan dengan sisi-sisi antara keduanya sebelum tidur, berupa sentuhan yang lembut, kata-kata romantis, dan hak ranjang.

Kemudian yang utama: "sarana keimanan" antara sepasang suami istri: wudhu sebelum tidur, shalat witir, bacaan surat al-falaq dan surat an-nas (Muawwidzatain), ayat kursi, dzikir do'a sebelum tidur, kemudian bangun untuk shalat pada sepertiga malam yang terakhir, dilanjutkan dengan shalat shubuh dan berdzikir kepada Allah ta'ala.

Sangat Penting :
Sesungguhnya tiga sarana ini penting sekali untuk merealisasikan istirahatnya badan dan jiwa bagi sepasang suamu istri,  dan  di antara sarana untuk merealisasikannya :

✏ Ada yang terletak di pundak seorang istri.
✏ Ada yang terletak di pundak suami.
✏ Ada yang tidak akan terealisasikan kecuali dengan kerjasama keduanya untuk merealisasikannya.

♥ Oleh karenanya sepasang suami istri akan merasakan kenyaman yang tiada bandingannya, kamar tidur merupakan hal yang penting dalam kehidupan keduanya, serta mempunyai suasana yang khusus dan kegiatannya yang khusus pula.

♥ Jika salah seorang dari pasangan suami istri tersebut bepergian sedangkan yang lainnya menetap, pasti kamar tidur itu terasa lain, masing-masing suami istri akan merindukan pasangannya, hal ini karena keduanya merasakan kenyamanan berada bersama pasangannya.

# Perbedaan antara pasangan ini dan pasangan itu :

Jika demikian mesti ada perhatian dengan kamar tidur, karena :
- Berapa banyak perceraian terjadi dengan sebab kamar tidur?
- Berapa banyak pertengkaran terjadi di kamar tidur?
- Berapa banyak penghinaan dan saling meremehkan terjadi di kamar tidur?
- Berapa banyak pukulan dan kekasaran keduanya disaksikan di kamar tidur?

Dan sebaliknya ;
♥ Berapa banyak dari pasangan suami istri dalam keadaan bahagia di kamar tidurnya?

Perbedaan antara pasangan ini dan pasangan itu adalah perbedaan mereka dalam hal kesadaran untuk "kerjasama" yang tulus, serta kesungguhan untuk merealiasasikan sarana-sarana kenyamanan.

Sesungguhnya perbedaan antara "kamar tidur yang bahagia" dengan "kamar tidur yang sengsara" -setelah taufiq dari Allah- adalah perbedaan USAHA pasangan suami istri untuk merealisasikan sarana kenyamanan atau  tidak adanya usaha mereka ke arah tersebut.

♥ Demikian, semoga bermanfa'at.


*Diambil dari artikel tanggal 24/7/2008 via "Muntada Al-Mahabbah" dengan tema: "Mahaththahh Al-Benzin Sya-iun Jadzdzab"

-------------------
Makkah  05/04/1436 H
Dialih bahasakan secara bebas oleh: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan

http://abufaynan.blogspot.com/2015/01/pom-bensin-cinta.html

PENOPANG DA'WAH, PERTAMA: ✏ "ILMU" ✏

Written By Nuruddin Abu Faynan on Jumat, 23 Januari 2015 | 23.51

Tulisan ini merupakan serial ✏EMPAT BELAS KAIDAH DALAM BERDA'WAH ✏ , yang kali ini masih membahas MUQADDIMAH, Alhamdulillah kita sampai pada pembahasan PENOPANG DA'WAH.

Pada pertemuan ini akan saya sebutkan 7 point yang menopang keberhasilan da'wah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Saudaraku ...
Da'wah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā itu memiliki banyak penopang, yang menjadikan  tujuan yang diinginkan bisa terealisasikan.

Di antara penopang da'wah yang paling penting  adalah:
⑴ ILMU
⑵ IKHLASH
⑶ PANDANGAN & TUJUAN YANG JELAS
⑷ SARANA YANG SELAMAT DARI PENYIMPANGAN
⑸ DIMULAI DARI YANG PALING PENTING, KEMUDIAN YANG PENTING
⑹ STRATEGI YANG SELAMAT DALAM BERDA'WAH
⑺ INTROSPEKSI & EVALUASI

Saudaraku ...
PENOPANG PERTAMA adalah "ILMU"
.
Ilmu syar'i merupakan salah satu penopang tercapainya tujuan yang diinginkan dalam berda'wah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā,  mengetahui kitab Allāh dan mengetahui sunnah Nabi shallallāhu 'alahi wa sallam.

Yang dimaksud dengan "ILMU" di sini adalah mengilmui ketauhidan kepada Allāh dalam ke-Rububiyyah-anNya, ke-Uluhiyyah-annya, juga Asma Allāh dan Shifat Allāh, mengilmui hukum-hukum halal dan haram, mengilmui perkara-perkara yang wajib dan lainnya.

Nampak sekali pentingnya ilmu syar'i, wahyu yang pertama kali  Allah turunkan dalam Al-Qur'an Al-Karim adalah perintah untuk belajar, perintah untuk membaca, perintah untuk menulis,

Allāh Tabāraka Wa Ta'ālā berfirman dalam surat Al'Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ  (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)

  Memiliki kapasitas ilmu syar'i yang memadai merupakan tuntutan yang amat penting serta penopang yang paling pokok dalam beramal di medan da'wah.

?Mengapa

♥ Karena "ILMU" bisa membimbing kepada agama yang shahih ;  dalam aqidah , ibadah, akhlaq dan semua amalan yang shalih.

♥ Kebodohan dalam agama mengakibatkan nampaknya penyimpangan dan kontradiksi dalam aqidah dan ibadah.

♥ Oleh karena itu Allāh menyanjung kepada ahlul 'ilmu didalam surat AzZumār ayat 9,

Allāh berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ. إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ

"Katakanlah "Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? ". Sesungguhnya orang yang ingat itu adalah yang berakal"

Dalam ayat yang lain Allāh menyanjung ahli ilmu:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

"Hanyalah saja yang takut kepada Allāh diantara para hambaNya itu adalah para 'ulama" (Fāthir 28)

Demikian
Semoga bermanfaat.

Makkah 04/4/1436 H.
----------------

 By: Ustadz Nuruddin Abu Faynan, pada Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah*
*Dicatat oleh Ukhti Maria Ulfah Ummu Abdirrahman
*Editor: Arfah Ummu Faynan

http://abufaynan.blogspot.com/2015/01/penopang-dawah-pertama-ilmu.html

KAIDAH KETIGA : WAJIB MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI "IMAN" DI ATAS MANHAJ SALAF (DELAPAN KAIDAH MENUNTUT ILMU)

Written By Nuruddin Abu Faynan on Kamis, 22 Januari 2015 | 01.25

Sebelum menjelaskan kaidah ketiga dalam memahami agama,  sekilas saya ingatkan tentang kaidah pertama dan kaidah kedua bagi para penuntut ilmu :

Kaidah pertama: Memperbaiki niat dalam belajar
✏ Ikhlas dalam memahami agama.
✏ Waspadalah, jangan sampai mempelajari agama dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan atau jabatan.

Kaidah kedua: Yang pertama kali wajib dipelajari adalah fiqih iman dan fiqih hukum
✏ Dengan memahami fiqih iman dan fiqih hukum, dia akan selamat tatkala bertemu dengan Allah pada hari kiamat.
✏ Tujuan dalam menuntut ilmu agar keimanan kita benar dan ibadah kita benar.
✏ Ilmu ushul fiqih, nahwu, dan lain sebagainya, adalah sebagai sarana untuk memahami ilmu tujuan yaitu iman dan hukum.
✏ Waspadalah, jangan sampai menguasi bidang ilmu sarana seperti  ushul fiqih, ilmu nahwu, dan lain sebagainya, tapi kosong pemahamanya tentang aqidah yang benar dan ibadah yang benar.

Adapun tentang Kaidah yang ketiga:
WAJIB MEMAHAMI DAN MEMPELAJARI "IMAN" DI ATAS MANHAJ SALAF

Apabila engkau belajar memahami tentang iman maka hendaklah engkau mempelajarinya di atas manhaj (metode/pemahaman) salaf.

Yang dimaksud dengan salaf adalah sahabat Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم.

Jadi, yang dinamakan dengan istilah "salaf" secara umum adalah:
✏ Yang pertama adalah sahabat Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم,
✏ Kemudian yang mengikuti sahabat
✏ Kemudian mereka yang mengikuti para tabi'in,
✏ Kemudian yang setelah mereka, yaitu para ulama yang diridhai, yang mana mereka itu berjalan di atas manhaj shahabat,
# Seperti para ulama yang empat; Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad.
# Juga seperti para ulama hadits: Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, AnNasaai dan Ibnu Majah
# Dan ulama yang setelah mereka, seperti Ibnu Taimiyyah dan muridnya  yaitu Ibnul Qayyim, Ibnu Katsir dan Imam AdzDzahabi.

✏Mereka (semua yang disebutkan tadi) dan ulama-ulama yang seperti mereka, yang berjalan diatas manhaj sahabat, mereka itulah para ulama salaf.

Jadi, mereka itulah yang dimaksud dengan istilah salaf.

Apabila engkau mempelajari tentang keimanan, maka pelajarilah fiqih keimanan di atas manhaj mereka.

Berhati-hatilah, jangan sampai para da'i yang mengajak kepada kesesatan memperdayamu ...  

Janganlah engkau tertipu dengan mereka yang membuat manusia tergelincir kepada jalan-jalan kesesatan itu, serta membuatmu jauh dari manhaj salaf.

✏ Mengapa kita sangat membutuhkan untuk memahami "IMAN"  secara khusus dengan manhaj (metode/pemahaman) para shahabat (semoga Allah meridhai mereka semuanya) ?

Lihat selengkapnya di :

http://abufaynan.blogspot.com/2015/01/kaidah-ketiga-wajib-memahami-dan.html

KEKUATAN DO'A

Written By Nuruddin Abu Faynan on Rabu, 21 Januari 2015 | 13.23

Hati ini milik Allah ... ♥
Manakala kita merasakan kesusahan  untuk membersihkan hati kita, maka kembalikanlah kepada Sang Pemilik hati ...

Berdo'a, memohon, dan bersimpuh di hadapan Allah pada waktu-waktu mustajabah (yaitu waktu-waktu yang diharapkan terkabulnya do'a), merupakan salah satu sarana yang sangat ampuh dan manjur untuk membersihkan hati dari segala yang merusaknya.

Oleh karena itu Mutharrif bin Abdullah Bin Asy-Syakhir -Rahimahullah- berkata:
"Aku teringat kunci segala kebaikan, maka kebaikan itu banyak, di antaranya adalah ; shaum dan shalat. Seluruh kebaikan itu berada di tangan Allah, sedangkan anda tidak mampu untuk meraih apa yang ada ditangan-Nya kecuali jika anda memintanya, maka Allah pasti akan memberinya kepadamu, Jika demikian kunci segala kebaikan adalah DO'A."
(Al-Ibaanah karya Ibnu Baththah 2/195).

Mengapa demikian?

♥ Tidak ada yang memiliki hati, menetapkan hati dan memperbaiki hati dari segala yang merusaknya kecuali Allah.

♥ Allah adalah yang Maha membolak-balikkan hati.

♥Allah adalah yang Maha mengaruniai keimanan dan keyakinan, serta yang menambahkan keduanya.


Pelajaran yang dapat diambil :

  • Selayaknya seorang mu'min mengarahkan segala keinginannya hanya kepada Allah dan meminta hal itu dari-Nya saja, karena :
  • Tidak  ada yang terjadi, kecuali dengan apa yang telah Allah tetapkan.
  • Tidak ada yang dapat menjaga seseorang, kecuali  Allah yang menjaga-Nya.
  • Tidak ada yang mendapat bimbingan, kecuali orang yang mendapat bimbingan Allah.
  • Orang yang  terhina (tidak mendapatkan bimbingan Allah ) adalah orang yang Allah hinakan. Nasalu Allah as-salaamah.

Demikian, semoga bermanfa'at.
__________________________

Makkah, 2/4/1436 H
By: Nuruddin Abu Faynan
Editor : Arfah Ummu Faynan

http://abufaynan.blogspot.com/2015/01/doa-hati-ini-milik-allah.html

♥ ISTRI YANG ROMANTIS ♥ (Pesan ibunda)

KILAUAN CINTA

♥ ISTRI YANG ROMANTIS ♥ (Pesan ibunda)

Wahai putriku, bacalah  pesan-pesanku ini :

Putriku ...
 ♥ Jangan engkau kira, bahwa pernikahan itu hanya cinta dan kehidupan yang penuh dengan perasaan yang menyenangkan hati,  kata-kata lembut yang engkau dengar siang malam…

Putriku ...
♥ Janganlah heran jika engkau telah mempersiapkan malam yang romantis dengan segenap kemampuanmu, tiba-tiba suamimu menemuimu seolah-olah engkau tidak ada …
Walaupun engkau berupaya untuk merayunya, namun suamimu berkata dengan tenang: "Saya tidak punya waktu untuk hal ini."
Atau berkata: "Saya sedang sibuk."

Putriku ...
♥ Janganlah heran jika suamimu tahu engkau sedang sakit, tapi dia lupa menanyakan keadaanmu…

♥ Jangan heran jika suamimu kurang memperhatikan untuk mengagumi kecantikanmu dan rumahmu yang rapi…

♥ Jangan heran jika engkau tidak mendengar darinya ucapan cinta dan rayuan…

Putriku ...
♥ Janganlah engkau menunggu bahwa perahu bisa berlabuh diatas daratan yang kering…
Segeralah engkau yang mendahului  sebelum suamimu, janganlah engkau menanti darinya…

Ingatlah putriku :
♥ Sesungguhnya lingkungan suamimu berbeda dengan lingkunganmu, kadang suamimu berada di lingkungan yang keras, atau ibu bapaknya sibuk, sehingga dalam kehidupannya tidak mendengar kata-kata cinta dan kasih sayang, dsb…

Ingatlah ...
♥ Bahwa seorang suami masuk kedalam kehidupan rumah tangga dalam keadaan khawatir tidak mampu memikul tanggung jawabnya, karena tanggung jawab laki-laki lebih besar daripada tanggung jawab perempuan, sehingga ada perbedaan yang jelas sekali ...
Karena mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga merupakan tanggung jawabnya…
Maka fikirannya sibuk dengan hal-hal seperti itu, dan dia tidak berfikir seperti yang engkau fikirkan putriku ...

Ingatlah  ...
♥ Bahwa tabiat laki-laki berbeda dengan tabiat wanita…
Ini merupakan fithrah masing-masing dari keduannya…
Janganlah engkau berharap untuk  dapat mengubah tabiat dan fithrah dalam waktu singkat…

Ingatlah ...
♥ Bahwa pekerjaan laki-laki itu  penuh dengan problem yang amat berat… yang akan memberikan pengaruh kepada urat syarafnya setiap saat…

Ingatlah ...
♥ Bahwa laki-laki itu berbeda-beda dalam cara mengungkapkan perasaan mereka:
  • Ada laki-laki yang pandai dalam seni mengungkapkan perasaannya,
  • Ada yang mengungkapkan dengan perbuatannya,
  • Ada yang kehabisan kata-kata sehingga tidak sanggup berbicara…

Maka terimalah suamimu dengan keadaan apapun, ucapkan pujian kepada Allah, dan jangan minta hal yang lebih yang tidak ada pada suamimu…

Ingatlah ...
♥ Bahwa suamipun butuh cinta & kasih sayang,
Sungguh Allah ta'ala menjelaskan, bahwa wanita yang penyayang itu merupakan nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya

(ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون)

 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)

♥ Maka segeralah -Wahai putriku- engkau mengungkapakan rasa cinta dan tutur kata yang baik, sehingga telinga suami biasa mendengarnya…
Jika engkau tidak membiasakannya, maka jangan engkau harapkan akan ada imbalan berupa kata-kata manis darinya ...  Penuhilah telinga & hati suamimu olehmu -duhai putriku- dengan ucapan yang lembut &  perasaan yang baik…

Ingatlah putriku ...
♥ Bahwa kehidupan tidak akan menjadi lurus jika berdiri hanya di atas perasaan saja, karena perasaan saja tidak mungkin direalisasikan di alam nyata ...
Maka jadikah engkau seorang wanita yang berada di alam nyata , bukan di alam khayalan...

Demikian, semoga bermanfa'at.
       
Sumber:
"Az-Zawaaj  wa  Al-Ahlaam Al-Wardiyyah",  Marwah Yusuf  'Aasyuur.

-------------

Makkah 27/3/1436 H

By: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan

BIMBINGAN ALLAH

Kategori: Kilauan Tarbiyah

Pada zaman globalisasi ini, dengan mudahnya godaan disodorkan ke hadapan kita, dengan  berbagai macam sarana,
  • Godaan tersebut berupa :
  • Godaan Kerancuan Pemikiran
  • Godaan Hawa Nafsu
  • Akibat dari godaan-godaan tersebut :


✏ Manusia berlomba-lomba mengejar dunia yang membuat hati mereka kotor dan lalai dari akhirat .
✏ Kebanyakan manusia terjangkiti penyakit-penyakit yang tersembunyi yang merusak  hati mereka :
  1. Pertama : Penyakit DENGKI kepada saudaranya atau kerabatnya sesama muslim.
  2. Kedua : Penyakit RIYA  dan mencintai popularitas.
  3. Ketiga : Penyakit SOMBONG, bangga diri, dan gila hormat.

Saudaraku ...

Kita dituntut untuk mewaspadai godaan yang dapat merusak hati kita,  terlebih di zaman sekarang ini dimana dahsyatnya gelombang godaan bagaikan gelombang ombak di lautan.

Di tengah dahsyatnya gelombang godaan, sudah seharusnya kita memperbaiki diri kita berupa perkara yang tersembunyi (hati), dan memperbaiki orang-orang  yang berada di bawah tanggung jawab kita : istri, anak-anak, dan murid-murid kita.

Barang siapa yang merenungkan keadaan salafushalih (orang terdahulu yang shalih), tentu ia akan mendapati bahwa mereka sangat memperhatikan perbaikan hal yang tersembunyi (hati), serta membersihkannya dari penyakit-penyakit dan noda-noda yang merusaknya.

Berbeda halnya tatkala kita melihat kondisi kita pada hari ini, kebanyakan manusia meremehkan dan lalai dari memperbaiki hati, hal itu menimbulkan pengaruh jelek serta penyakit yang membinasakan ummat baik individu maupun masyarakat.

Di antara TANDA seorang hamba mendapatkan BIMBINGAN dari ALLAH adalah : Hamba tersebut diberi kemudahan untuk memperbaiki hatinya, dia sibuk memperbaiki dan membersihkan bathinnya dari penyakit-penyakit dan sifat-sifat tercela, seperti dengki, riya, bangga diri, sombong, cinta popularitas, dan penyakit-penyakit lainnya.

Di antara TANDA seorang hamba TIDAK MENDAPAT BIMBINGAN dari ALLAH adalah :  dia menyibukan dirinya dengan aib orang lain, atau menyibukan dirinya untuk memperbaiki perkara yang zhahir (nampak), dan melupakan perkara yang bathin (tersembunyi).

Demikian, semoga bermanfa'at.

----------

Jeddah 25/3/1436 H
By: Nuruddin Abu Faynan
Editor: Arfah Ummu Faynan

✏ EMPAT BELAS KAIDAH DALAM BERDA'WAH ✏ Keutamaan Berda'wah kepada Allah

Kategori: Kilauan Da'wah 

Halaqah Keempat

Pendahuluan
Part 4

Keutamaan Berda'wah kepada Allah

Bismillaahirrahmaanirrahiim,  Alhamdulillah washshalaatu wassalaamu ' alaa Rasulillaah, wa ba'd ...

Saudaraku yang dimuliakan Allah ...

Keutamaan da'wah kepada Allah meliputi  para da'i serta semua yang ikut serta mendukung da'wah dengan menyediakan sarana-sarana da'wah seperti Radio, Pesantren dll, begitu pula semua orang yang bekerja & ikut andil di bidang da'wah.

Semoga tema ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk berda'wah kepada Allah sesuai dengan keahlian yang kita mampu.

Saudaraku..

Berda'wah kepada Allah سبحانه وتعالى termasuk di antara ibadah dan amalan yang paling mulia.

 Allah سبحانه وتعالى memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk melaksanakan ibadah ini dalam firmanNya:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah di antara kalian ada umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang  ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah orang yang beruntung" (Ali Imran 104)

Berda'wah kepada Allah memiliki keutamaan, dan pengaruhnya sangat banyak sekali dan tidak bisa dihitung, di antaranya:

✏ 1- Da'wah kepada Allah سبحانه وتعالى itu merupakan warisan Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم:

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ...

"Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu... (Al-Maidah 67)

✏ 2- Allah سبحانه وتعالى menyanjung para da'i dan yang bekerja dibidang dakwah.

 وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ ..

"Tidaklah yang paling baik perkataannya daripada yang berda'wah kepada Allah...(Fushilat 33)

✏ 3- Pahalanya sangat besar, dalam sebuah hadits yang shahih, ketika Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم memerintahkan kepada 'Ali bin Abi Thalib pada hari Khaibar:

فَوَ اللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلاٌ وَاحِدا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

"Demi Allah, kalau seandainya dengan sebab kamu ada seseorang yang mendapatkan hidayah, hal itu lebih baik bagimu daripada unta merah" HR. Bukhari & Muslim.

✏ 4- Seorang da'i dimuliakan dengan kebersamaan Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم karena melaksanakan tugas dakwah.

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّه عَلَى بَصِيرَة أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي...

"Katakanlah ini adalah jalanku, aku berdakwah kepada Allah diatas bashirah, aku dan orang yang mengikutiku... " (Yusuf 108).

✏ 5- Dengan berda'wah kepada Allah menghasilkan keberesan dimuka bumi, tersebarnya keutamaan dan sedikitnya kejelekan. Aqidah manusia menjadi lurus, begitu pula tingkah laku manusia.

Allah تبارك وتعالى  berfirman melalui lisan Syu'aib :

إِنْ أُرِيدُ إِلاّ الإِصْلاَحَ مَا اسْتَطَعْتُ...

"Aku tidak menginginkan kecuali perbaikan sesuai dengan yang aku mampu... (Huud 88)

✏ 6- Pahala yang terus menerus,  maka berda'wah kepada Allah سبحانه وتعالى  merupakan shadaqah jariyah yang paling agung.

Dalam sebuah hadits yang shahih:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى, كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ, لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا...

"Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun pahala mereka" HR. Muslim.

Ini di antara keutamaan  berda'wah dan pengaruhnya yang baik untuk individu dan masyarakat.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

Bersambung..
----------------
Catatan Grup WhatsApp "Kajian Audio Muslim & Muslimah" By Ustadz Nuruddin Abu Faynan Hafizhahullah.

Ditulis oleh Ukhti Maria Ulfah Ummu Abdirrahman Hafizhahallah, dan catatan ini telah diedit oleh pemateri.

♥ CINTAKU TETAP BERSEMI ♥

Kategori: Kilauan cinta

Tatakala engkau dan istrimu  telah diikat dengan ikatan yang sangat kuat (cinta & pernikahan) ...

Istrimu  meninggalkan keluarganya dan  mengikutimu ...

♥ Suami Idaman adalah suami yang :

  • Menjaga istrinya dengan sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakannya .
  • Menerapkan akhlaq mulia dalam meluruskan dan mendidik kebengkokan istrinya.
  • Menyikapi istrinya dengan sikap yang penuh kelembutan dan etika yang baik.


Dengan sebab itu,  rumah tangga, keluarga, masyarakat dan ummat gembira dan bahagia.

♥ Ketika Cinta Bersemi

  • Engkau & istrimu tadinya tidak saling menegenal, 
  • Dua keluarga dan lingkungan yang berbeda dipadukan dalam sebuah ikatan suci yang kuat untuk membina mahligai rumah tangga.
  • Engkau dan istrimu menjadi pasangan suami istri pada proses yang singkat ...


✏ Engkau bertemu pertama kali dengan istrimu tatkala melamarnya sesuai dengan bimbingan syar'i.

✏ Waktu itu engkau & calon istrimu bergantian untuk saling mencuri pandang, masing-masing dari kalian memandang secara singkat, dalam hati kalian ada gejolak antara senang , cocok atau tidak, diterima atau tidak menerima, dll.

♥ Lalu tumbuh cinta bersemi di dalam hati kalian karena pandangan pertama yang masuk ke dalam hati ...

Hal ini menunjukkan kebenaran sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :

"..فانظر إليها، فإنه أحرى أن يؤدم بينكما"

"Maka lihatlah kepadanya, sesungguhnya hal demikian lebih pantas untuk membuat langgeng antara keduanya"

Artinya lebih layak untuk mendapatkan kecintaan dan kecocokan antara keduanya..

♥ Ingatlah kembali semasa engkau bertemu dengan istrimu pertama kali, bukankah cinta yang membuat engkau menikah?

♥ Tidak lama setelah akad pernikahan, pasangan suami istri akan merasakan hubungan ruh dengan badan ... membangun masyarakat baru dengan meninggalkan keluarganya.

'Ibrahnya :
Pantaskah seorang suami bersikap kasar kepada istrinya?

Semoga bermanfa'at.

 ------------------

Sumber:
Akhlaq Al-Azwaj, Dr. Zaid bin Muhammad Ar-Rumani.

----------------

By:  Nuruddin Abu Faynan
Makkah 22/3/1436 H.

♥INILAH CINTAKU♥

Kategori: Kilauan cinta

♥ Engkau adalah sekuntum bunga yang semerbak wangi di rumahmu, maka hendaklah suamimu merasakan harumnya sekuntum bunga ini ketika masuk rumah, telusuri tempat-tempat yang membuat suamimu senang, baik dengan gerakan atau kata-kata, usahakanlah engkau bisa melakukannya dengan penuh cinta…

♥ Ketika engkau berdiskusi & mengobrol dengan suamimu, hendaklah engkau menjauhi perdebatan, pahamilah  kepemimimpinan suami sesuai dengan pemahaman syar'i yang indah, yang dibutuhkan oleh tabiat kewanitaan…

♥ Janganlah engkau memahami kepimimpinan itu sebagai kezhaliman dan membuang pendapat wanita…

♥ Janganlah engkau angkat suaramu -terutama ketika suami ada dihadapanmu-, bersemangatlah engkau bersama-sama melaksanakan  shalat malam dari satu waktu ke waktu yang lain, maka hal itu akan menambah cahaya kebahagian, cinta dan kasih sayang kalian berdua…

ألا بذكر الله تطمئن القلوب

"Ingat bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tenang". QS. Ar-ra'd: 28.

♥ Hendaklah engkau sangat tenang dalam menghadapi kemarahan suamimu, dan janganlah engkau tidur  kecuali suamimu sudah ridha terhadapmu, suamimu adalah surgamu dan nerakamu…

♥ Berhentilah engkau di hadapan suami disaat suami memakai baju dan melepaskannya, tunjukan kepada suami harapan untuk memakaikan baju tertentu dan memilihkan pakaiannya, perhatikanlah pakaian suami walaupun suami kurang perhatian dengan pakaian…

♥ Hendakalah engkau menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur ...

Mengapa?

Karena istri shalihah pandai bersyukur dengan melihat orang lain yang lebih sedikit rizkinya dari dia, sehingga dengan kepandaiannya itu, akan membawa dia untuk selalu bersyukur kepada Allah dan ridha dengan yang Allah berikan kepadanya..
(lihat: "Hadzihi Hiya Zaujati", Abu Ahmad Isham Muhammad Syarif)

Karena istri shalihah pandai menyikapi segala sesuatu dengan qana'ah (menerima apa adanya), sehingga dengan sikap qana'ahnya itu membawa dia untuk selalu bersyukur kepada Allah dan ridha dengan yang Allah berikan kepadanya.

♥ Berangkat dari sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam:

"أنظروا إلى من هو أسفل منكم، ولاتنظروا إلى من هو فوقكم، فهو أجدر ألا تزدروا نعمة الله عليكم"

"Lihatlah kepada orang lebih rendah diantara kalian, janganlah kalian melihat kepada orang yang lebih kaya di atas kalian, maka itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan keni'matan yang Allah berikan kepada kalian". HR. Bukhari & Muslim.

♥ Semoga bermanfaat

-----------------

By: Nuruddin Abu Faynan
Makkah 21/3/1436 H

♥ KEBERSAMAAN ♥

Katagori: Kilauan cinta

Alhamdulillah wasshalaatu wassalaamu 'ala Rasulillah, wa ba'du;

♥ Rumah tangga yang dibangun di atas keimanan, keikhlasan dan kecintaan karena Allah akan langgeng sampai hari kiamat.

♥ Sepasang suami istri yang melaksanakan kehidupan rumah tangganya di bawah naungan ajaran-ajaran Islam, pasti mereka berdua akan merasakan:
  • Kebersamaan dalam segala hal.
  • Kesatuan dalam mendidik & memelihara.
  • Saling menutupi kekurangan pasangannya.
  • Kesatuan cita-cita dan harapan.


Allah ta'ala berfirman:

(هن لباس لكم وأنتم لباس لهن)

"Mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi mereka" Qs, Al-Baqarah 187.

Al- Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya "Al Jami' li Ahkami Al Qur'an" berkata:
♥ Hubungan antara pasangan suami istri adalah hubungan kebersamaan yang selalu menempel, dan ikatan hubungan kemasyarakatan yang paling kuat karena meliputi dua sisi:
✏ 1- Sisi insting naluri (fithrah)
✏ 2 - Sisi perasaan (wijdany)

♥ Apabila bertemu insting dan perasaan,  maka hal itu merupakan ikatan jiwa yang paling kuat, sehingga tercipta sakinah, mawaddah, wa rahmah yang disebutkan Al-Qur'an Al-Kariem, karena hubungan insting dan perasaan antara sepasang suami istri ini merupakan di antara tanda kekuasaan Allah, dan merupakan salah satu kenikmatan di antara kenikmatan Allah yang tidak bisa dihitung.

♥ Intinya:
Pasangan suami istri  yang bahagia akan mengatakan:

أنا أنت  وأنت أنا    كلانا روحان سكنا بدنا

"Aku adalah engkau, engkau adalah aku ... Kita adalah dua jiwa yang menetap dalam satu badan"

Allah berfirman:

 ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيات لقوم يتفكرون

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung & merasa tentram kepadanya,  dan dijadikan-Nya di antaramu mawaddah & rahmah (cinta & kasih sayang). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan (Allah) bagi kaum yang berfikir."

♥ Semoga bermanfa'at ...

------------------------

Nuruddin Abu faynan
Makkah 20/3/1436 H.

♥ SATU JIWA ♥

Katagori: Kilauan Cinta

Alhmdulillah wasshalaatu wassalaamu 'ala rasulillah, wa ba'du;

♥ Pernikahan merupakan naluri insting yang semua laki-laki dan perempuan saling membutuhkan dan saling melengkapi.

♥ In sya Allah tulisan singkat ini dalam rangka merenungkan ayat

من نفس واحدة

"Dari Satu Jiwa"

Saudaraku ...

♥ Sungguh Dengan pernikahan akan tercipta  hubungan ruhani yang mulia  & ikatan badan yang disyari'atkan.
Dan ada tiga hal yang akan dirasakan oleh pasutri in sya Allah setelah terjalin kehidupan rumah tangga ;
✏1. As-sakan (ketentraman)
✏2. Al-Mawaddah ( kecintaan)
✏3. Ar-Rahmah (kasih sayang).

Kehidupan rumah tangga ini :

♥ Dimulai dari satu rumah tangga kemudian menjadi berkembang  sampai sekarang,
Artinya; dimulai dari rumah tangga kenabian yaitu Nabi Adam 'alahi assalam & istrinya Hawwa.

♥ Kemudian dari keduanya terbentuk keluarga, keturunan, dan rumah yang bercabang-cabang sehingga tercipta dari rumah-rumah itu masyarakat, ummat dan negara yang nampak dipermukaan bumi ini.

Sungguh  Maha suci Allah yang telah berfirman :

  (الذي خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا)

"Dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah (hubungan kekeluargaan yang berasal dari perkawinan seperti menantu, ipar, mertua dsb). Qs Al Furqon:54.

Mari kita renungkan  ayat ini (من نفس واحدة  ) " dari satu jiwa"

♥ Pasutri  mempunyai perasaan saling membutuhkan, masing-masing dari keduannya butuh kepada pasangannya untuk saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.

♥ Seorang istri berkata kepada suaminya:

 "Sesungguhnya aku sebagai istri adalah cabang darimu,  engkau suamiku  adalah pokok dariku, tidak akan mungkin terpisah pokok dari cabangnya".

♥ Begitu pula seorang suami berkata kepada istrinya: "Sesungguhnya aku sebagai suami adalah pokok darimu dan engkau istriku bagian dariku, tidak akan mungkin  terpisah cabang dari pokoknya."

🎀 Allah ta'ala berfirman:

  (هو الذي خلقكم من نفس واحدة وجعل منها زوجها ليسكن إليها) الأعراف 189.

"Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya"Qs; Al-'araf 189.

Yang dimaksud satu jiwa  adalah Nabi Adam & istrinya Hawwa.

♥ Dari sini dapat kita ambil faidahnya bahwa pernikahan menurut  tinjauan Al Qur'an bukan hanya sarana untuk menjaga keberadaan manusia saja, bahkan untuk melaksanakan perintah Allah, sebagaimana Allah ta'ala berfirman:

  (فانكحوا ماطاب لكم من النساء) النساء 3

"Maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu senangi". Qs; Annisa:3.
   
♥ Demikian, semoga bermanfaat

-----------------

Nuruddin Abu faynan
Makkah 19/3/1436 H.

Ulama Salaf Mengingkari Suka Jidal Dan Berdebat

بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد

Saudaraku…
Jaukanlah dirimu dari jidal dan perselisihan , terlebih lagi bila perselisihan itu muncul belakangan , apalagi pada masalah yang tidak pernah dilakukan para sahabat padahal mereka sangat mungkin dan sangat mampu melakukannya , dari jalan ini syetan-syetan masuk sehingga karena akal yang banyak mengatakan begini dan begitu tanfa landasan dalil yang jelas bisa menyebabkan tergelincirnya seseorang sehingga jauh dari pijakan dien yang haq .

Alhafidz Ibnu Rajab mengatakan :
Diantara perkara yang diingkari oleh imam-imam salaf adalah jidal , bertentangan dalam masalah halal dan haram , dan ini bukanlah jalan para imam dalam islam , sungguh ini dimunculkan oleh orang-orang setelah mereka , sebagaimana ini diciptakan oleh puqaha' iraq dalam masalah khilaf antara Syafi'iyah dan Hanafiah , sampai mereka mengarang kitab-kitab masalah khilaf , semua itu adalah pekara yang baru , tidak ada asalnya , sampai hanya inilah yang jadi ilmu mereka , dan mereka tersibukkan dari ilmu yang lebih bermanfaat .

Pengingkaran Salaf dalam masalah berdebat
Terdapat dalam hadits yang marfu'

ما ضَلَّ قومٌ بعدَ هُدًى كانوا عليهِ إلَّا أوتوا الجدَلَ ثمَّ تلا رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ هذهِ الآيةَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ (حسنه الألباني في صحيح الترميذي 3253 (

“Tidak tersesat kaum ini setelah hidayah yang mereka diatasnya , kecuali karena mereka bergelut dengan jidal kemudian Rasulullah membaca ayat : artinya : tidaklah mereka memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja , sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar (Qs.Az-zuhruf 58) (dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Tirmidzi no 3253)

Berkata sebagian Ulama' Salaf :
Bila Allah menginginkan kebaikan kepada hambanya , dibukakan untuknya pintu beramal , dan ditutup darinya pintu jidal pertentangan , dan bila Allah menginginkan pada hambanya , keburukan , ditutup baginya pintu amal dan dibukakan untukknya pintu jidal .(Imam Al-Auza’I , Ma’ruf Alkakhi lihat Iqtidha’ alilmi Al-amal hal 79 dan jami’ bayanil ilmi 2/93
Imam Malik Rahimahullah mengatakan : Aku telah menjumpai penduduk negeri ini (Madinah) sungguh mereka membenci apa yang banyak dilakoni manusia sekarang " maksudnya banyak mengutarakan permasalahan.(Ihyaul Ulum 1/80)

beliau mengatakan juga:
- jidal dan berdebat dalam ilmu itu menghilangkan cahaya hati
- berdebat dalam ilmu itu mengeraskan hati dan mewariskan kebencian.

Kemudian Alhafidz Ibnu Rajab mengatkan:
tidaklah para salaf diam dari bertentang dan berdebat karena mereka bodoh dan lemah (ilmu) , akan tetapi mereka diam diatas ilmu dan takut kepada Allah Azza wajalla , dan tidaklah berbicara dan banyak berbicara orang-orang setelah mereka karena kekhususan mereka dalam ilmu , akan tetapi karena suka bicara dan sedikit wara' .

sebagaimanapula Alhasan Albashri mendengar sekelompok orang yang berdebat dan beliau mengatakan : mereka adalah kaum yang malas beribadah , ringan bagi mereka berbicara , sedikit wara'nya maka merekapun berbicara (berdebat).

-Ibrahim An-Nakha-i berkata : Aku sama sekali tidak pernah berdebat.
-Abdul Karim Aljazari alhafidz alfaqih wafat th 127 H berkata : tidak akan berdebat sama sekali orang yang wara'.
-Jakbar Bin Muhammad mengatakan : hati-hati kalian dari perdebatan dalam agama , sungguh ia menyibukkan hati dan mewariskan kemunafikan. (hilyatul Auliya’ 3/198).

Sungguh bencana banyak berdebat telah menimpa kebanyakan manusia dizaman ini , mereka menyangka , orang yang banyak debat banyak berbicara dalam masalah agama adalah lebih berilmu dari yang lainnya , sungguh ini adalah kebodohan yang nyata.

Lihatlah kibar sahabat Rasulullah shallallhu alaihi wasallam , dan para ulama mereka seperti Abu Bakar , Umar , Ali , Mu’adz , Ibnu Mas’ud , Zaed Bin Tsabit semoga Allah meridhai mereka semua , bagaimana mereka , perkataan mereka lebih sedikit dari perkataan Ibnu Abbas , padahal mereka lebih berilmu , demikian juga perkataan Tabi’in , perkataan mereka lebih banyak dari perkataan sahabat , padahal sahabat lebih berilmu dari mereka , para pengikut tabi’in perkataan mereka lebih banyak dari perkataan Tabi’in , padahal tabi’in lebih berilmu.

Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat , banyak perkataan , akan tetapi ilmu itu adalah cahaya yang tertanam dalam hati , dengannya seorang hamba memahami alhaq , dia bedakan dengannya kebatilan , lalu ia ibaratkan alhaq itu dengan kalimat ringkas mengena sesuai dengan maksud dan tujuan.

Ilmu inilah yang diwarisi para sahabat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam , Ilmu Rasulullah yang diberikan Allah Ta’ala Jawami’ Alkalim (kalimat ringkas padat penuh makna) .
Karenaya terdapat larangan dari banyak bicara , meluaskan perkataan ini dan itu , Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

" إن الله لم يبعث نبيا إلا مبلغا , وإن تشقيق الكلام من الشيطان "( رواه أحمد في مسنده وعبد الرزاق في مصنفه)

Sesungguhnya Allah tidaklah mengutus seorang nabi kecuali hanya sebagai muballig (pengantar), dan sungguh meluaskan perkataan itu adalah dari setan (Hr Ahmad dalam Musnad 2/94 dan Abdurrazzaq dan Mushannaf 11/163-164)

(lihat nasihat indah ini dalam kitab Fadhlu 'ilmi As-Salaf 'Ala Ilmi Alkhalaf Alhafidz Ibnu Rajab : 77-85)

semoga bermanfaat

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Abu Nawwaf
Akhyar Rosyidi, LC

Thaif 15/3/1436 H

SALAFY_ITU ...

"Tak cukup hanya sekedar pengakuan, mari perbaiki diri"
----------------------------------

#SALAFY_ITU ...
By: Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami

Salafy itu Indah..

Salafy itu siapa saja yang berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah..

Salafy itu mengikuti pemahaman para sahabat Nabi dan para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah..

Salafy itu bukan kelompok tertentu yang eksklusif..

Salafy itu suka persatuan dan membenci perpecahan..

Salafy itu bisa bekerjasama dan bersinergi dengan kelompok lain sesama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah untuk kepentingan umat..

Salafy itu baik kepada orang lain, suka membantu, tidak mengganggu, wajahnya berseri-seri, tidak bermasam muka dan sinis..

Salafy itu bisa dipercaya dan amanat dalam bermuamalah..

Salafy itu mencari nafkah halal dan menghindari yang haram..

Salafy itu berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturrahim, memuliakan tetangga dan suka memaafkan..

Salafy itu baik kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan orang-orang lemah..

Salafy itu berakhlak kepada guru dan tidak pernah melupakan jasanya..

Salafy itu memuliakan dan menghormati para ulama..

Salafy itu jauh dari sifat ujub, sombong dan tidak berbuat zhalim..

Salafy itu semakin rajin ngaji semakin mulia akhlaknya, baik perangainya, bersih hatinya dan suci jiwanya..

Salafy itu selalu melakukan muhasabah atau introspeksi dan mawas diri..

Salafy itu selalu mengedepankan akhlakul karimah dan menjauhi akhlak yang rendah dan hina..

Salafy itu hubungannya dengan Allah baik dan dengan manusia juga baik..

Salafy itu meniru Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Salam dalam semua aspek kehidupannya; aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan lainnya..

Sudah pantaskah kita mengaku sebagai Salafy..?!

Betapa banyak yang mengaku Salafy tapi justru mencoreng wajah Salafy..?!

Sungguh indah dan sangat cocok untuk kita semua nasehat Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah dalam kitabnya "Shaidul Khathir" dan patut menjadi renungan kita semua:

"Aku perhatikan saling hasad (iri dengki) di kalangan ulama, maka aku lihat sumbernya adalah karena cinta dunia.
Sesungguhnya ulama akhirat itu saling mencintai dan tidak saling hasad (iri dengki)".

Semoga Allah golongkan kita semua dalam kelompok ulama akhirat, aamiin..

(Status FB Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami, 5 Januari 2015)

HARGA MATI SEBUAH CINTA KARENA ALLAH

Asal-muasal segala perbuatan dan gerak yang terjadi di alam ini adalah cinta dan keinginan.
Keduanya merupakan pendorong adanya perbuatan dan gerak, sebagaimana marah dan benci adalah dasar diam dan tidak berbuat.
Cintalah yang mendorong seseorang sampai kepada apa yang dicintainya (Lihat Mawaridul Aman hlm. 390)

Karena cinta dan benci itu mesti ada, agama membimbing dan mengarahkannya agar tidak salah meletakkannya.
Jika salah, kawan bisa menjadi lawan dan sebaliknya lawan bisa menjadi kawan.
Bimbingan agama terhadap dua hal ini sesungguhnya telah dipraktekkan oleh Rasul kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kecintaan beliau terhadap para sahabatnya terbukti dari ucapan dan perbuatan.
Begitu juga rasa tidak suka dan benci beliau.

Lalu, apa yang menjadi harga mati sebuah kecintaan karena Allah ?

Mari kita ikuti dialog bersama asy-Syaikh al-Albani

Penanya:
Apakah orang yang mencintai karena Allah wajib mengatakan, “Aku cinta kepadanya karena Allah ?”

Asy-Syaikh al-Albani:
Ya. Hanya saja, cinta karena Allah memiliki harga yang sangat mahal.
Sedikit sekali orang yang bisa membayarnya.

Tahukah Anda, apa yang menjadi harga mahal sebuah kecintaan karena Allah ?
Apakah ada salah seorang dari Anda yang mengetahui harganya?
Siapa yang mengetahuinya silakan memberikan jawaban kepada kami.

Penanya:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tujuh golongan orang yang kelak akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari tidak ada naungan melainkan dari Allah (dan di antara mereka adalah) dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah juga karena Allah .”

Asy-Syaikh al-Albani:
Itu memang benar.
Namun, bukan itu jawaban atas pertanyaan saya.
Ini kurang lebih definisi cinta karena Allah , bukan definisi yang meliputi banyak hal.

Pertanyaan saya, apa sesungguhnya harga yang harus dibayar oleh dua orang yang saling mencintai karena Allah kepada yang lain?

Saya tidak memaksudkan imbalan kelak di akhirat.
Yang saya maukan dari pertanyaan ini, apa bukti nyata wujud cinta karena Allah di antara dua orang yang saling mencintai karena-Nya?

Terkadang, ada dua orang yang saling mencintai hanya sebatas lahiriah, bukan hakiki.
Mana dalil yang menunjukkan cinta yang hakiki?

Penanya:
Dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Asy-Syaikh al-Albani:
Ini sifat cinta atau sebagian sifat cinta?

Penanya:
Allah berfirman:
“Katakan, ‘Jika kalian benar-benar cinta kepada Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian’.” (Ali Imran: 31)

Asy-Syaikh al-Albani:
 Ini jawaban yang benar untuk pertanyaan yang lain.

Penanya:
Hadits sahih, “Tiga hal yang barang siapa ada pada diri seseorang niscaya dia akan merasakan manisnya iman.
Di antaranya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah.”

Asy-Syaikh al-Albani:
Ini adalah buah cinta karena Allah yaitu manisnya iman yang dia dapatkan di dalam hatinya.

Penanya:
Firman Allah :
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi,
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”
(al-‘Ashr: 1—3)

Asy-Syaikh al-Albani:
Bagus, inilah jawabannya.

Penjelasannya, jika saya mencintai Anda karena Allah niscaya saya akan mengiringinya dengan nasihat.
Anda pun akan melakukan hal yang sama.

Iringan nasihat sangat sedikit terjadi di antara dua orang yang mengaku saling mencintai karena Allah .
Hal ini karena cinta yang seperti ini harus dibangun di atas keikhlasan.

Saat keikhlasan tidak sempurna, terkadang muncul kekhawatiran jika (setelah dinasihati) dia marah, takut jika dia lari, dan sebagainya.

Maka dari itu, dalam cinta karena Allah kedua pihak mengikhlaskan niat untuk menegakkan nasihat kepada yang lain, senantiasa menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar.

Menasihati saudaranya lebih berguna daripada (sekadar) dia melindunginya.

Oleh karena itu, telah sahih bahwa termasuk dari adab para sahabat jika mereka bertemu setelah berpisah, mereka membacakan ayat ini kepada yang lain.

“Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”

(Lihat Fatawa asy-Syaikh al-Albani hlm. 185-186) .

KEBERKAHAN DI BAITULLAH

Sungguh sangat disayangkan manakala anda banyak melakukan ibadah yang dilakukan anggota badan anda setelah anda menetap di Mekkah atau anda berkunjung ke kota Mekkah baik dalam rangka ibadah umrah atau haji atau belajar, akan tetapi hati anda tidak sampai kepada Pemilik ka'bah.

Sungguh sangat disayangkan kesempatan untuk mrndapatkan keberkahan di kota penuh berkah disia-siakan karena kelalaian hati anda ...

Saudaraku ...

Jangan kaget dan aneh!

Berapa banyak yang menetap di kota yang penuh berkah ini dikarenakan menyia-nyiakan kesempatan menetap di kota Mekkah ini dengan tidak menyambungkan hatinya kepada Allah yaitu dengan cara menghiasi hatinya dengan ketakwaan, taubat dan amalan hati lainnya disamping ibadah-ibadah yang nampak seperti shalat, menuntut ilmu, membaca Al-Qur'an dan ibadah-ibadah badan lainnya, namun tidak mengubah kondisi keimanannya ke arah yang lebih baik, bahkan ironisnya lebih jelek dari pada yang tidak menetap di kota Mekkah.

Saudaraku ...

Kondisi keimanan anda akan berubah tatkala anda menetap di kota Mekkah walaupun hanya sebentar dalam rangka melaksanakan ibadah haji atau umrah atau belajar atau bekerja atau bisnis, bila disertai dengan membekali dengan sebaik-baiknya bekal secara ma'nawi yaitu dipenuhi hati anda dengan amalan-amalan hati seperti:
♥ Ketakwaan kepada Allah
♥ Kecintaan kepada Allah
♥ Keikhlasan karena Allah
♥ Taubat
♥ Khusyu'
♥ Dan amalan hati lainnya.

Jika anda telah sampai di kota Mekkah gunakanlah waktu yang singkat ini dengan sebaik-baiknya:
✏ Sempurnakan penghambaan anggota badan anda yang nampak, disertai dengan ibadah-ibadah hati, atau memenuhi hati anda dengan amalan hati.

In sya Allah buahnya akan dirasakan oleh anda:

✏ Akan memberikan pengaruh kepada  kondisi keimanan anda yang lebih baik.
✏ Akan mengeluarkan  hati anda:
♥dari kegelapan kepada cahaya
♥dari kesyirikan kepada tauhid
♥dari kebid'ahan kepada sunnah
♥dari kemaksiatan kepada keta'atan


Saudaraku ...

Ibadah di kota Mekkah memiliki keberkahan dibandingkan ibadah di tempat lainnya bagi siapa saja yang lurus tujuannya ketika menetap di kota mekkah atau ketika hanya berkunjung sebentar di kota mekkah.

Berapa banyak yang dulunya menyia-nyiakan (kewajiban) menjadi baik keadaannya setelah melaksanakan ibadah haji dan umrah!
✈ Berapa banyak yang mempunyai kebaikan sebelum datang ke kota mekkah setelah haji dan umrah bertambah baik!

Tidaklah yang demikian itu kecuali karena:
✏ Karunia Allah
✏ Realisasi dalam menghadirkan amalan hati

Jika ada yang sebaliknya, maka  hal demikian itu tidaklah terjadi - Wallahu 'alam- kecuali karena kurangnya melaksanakan amalan hati.

Kisah nyata dari salaf kita yang shalih  keberkahan yang dirasakan karena pengaruh baik ketika menetap di kota Mekkah.

Imam Ibnu Qayyim menceritakan apa yang dirasakannya ketika berada di kota mekkah, beliau bisa menulis beberapa karangannya yang berharga -dari permulaan menulis sampai penyempurnaannya- ketika berada di Mekkah.

Di antara yang ditulis ibnu Qayyim rahimahullah di Mekkah adalah kitab yang banyak faidahnya  "Miftah daar assa'adah".

Dalam pendahuluan kitab "Miftah Daar Sa'adah" beliau mengatakan: "Bahwa hal ini merupakan salah satu karunia yang Allah bukakan kepadaku ketika fokusnya aku kepada-Nya disisi Rumah-Nya, dan aku lemparkan diriku di pintu-Nya  dalam keaadan miskin dan hina dina, dan harapanku kepada hembusan rahmat-Nya di rumah-Nya  dan sekelilingnya di waktu pagi dan sore, maka tidak akan rugi yang menurunkan kebutuhannya dan menggantungkan cita-citanya kepada-Nya, dan selalu berdiri singgah di pintu-Nya dan penjagaan-Nya" (Miftah dar sa'adah 1/126, cetakan dar 'alam fawaaid).

Imam Muhammad Attamimi -semoga Allah merahmatinya-tatkala haji ke baitullah, ia berdiri di multazam, dan meminta kepada Allah untuk memenangkan agama Allah ini dengan dakwahnya, dan untuk Allah karuniakan kepadanya penerimaan dari manusia. (Lihat Addurar assaniyyah 12/8).

Demikian nasehat singkat ini, semoga bermanfa'at.

By : Nuruddin Abu Faynan
Makkah 8/3/1436 H.

♥ PRINSIP DALAM BERAGAMA ♥

Alhmdulillah washshalaatu wassalaamu 'ala rasuulillah, wa ba'du;

 Prinsip kita Ahlussunnah wal jama'ah dalam persoalan-persoalan aqidah menetapkan apa yang ditetapkan oleh madzhab salaf  yaitu:
✏1- Mengimani kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
✏2- Mengimani nama-nama dan sifat -sifat Allah
✏3- Menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana yang terdapat dalam kitab Allah dan sunnah Rasulullah  shallallahu alahi wasallam dengan tidak menta'wil dan tidak pula mentahrif seperti yang dilakukan ahlu bida'

♥ Mengapa kita mesti berpegang teguh dan mengikuti manhaj para sahabat  nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?

Karena para sahabat nabi -semoga Allah meridhai mereka- memiliki keistimewaan di antaranya:

✏1-Sahabat nabi adalah seutama-utamanya manusia
Karena mereka menemani nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Karena mereka mendengar ucapan nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Karena mereka berjihad bersama nabi shallallahu 'alaihi wasallam

✏2-Sahabat nabi semuanya adalah 'adil
Tidak selayaknya meneliti keadilan mereka. Adapun selain mereka dari perawi hadits setelah sahabat nabi diteliti oleh para ulama. Sedangkan para sahabat nabi tidak diteliti karena mereka semuanya 'adil.

(Disarikan dari Syarah Ushuul Assunnah , Fadhilatu Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz Ar-Raajihi hafizhahullah)

By :  Nuruddin Abu Faynan
Makkah 5/03/1436 H.

♥ AMALAN HATI DALAM HAJI DAN UMRAH 2 ♥

Oleh Abdullah Al'Anzi disarikan Nuruddin Abu Faynan

Ihram & amalan hati
♥Part 2

Alhamdulillah wassolaatu wassaamu 'ala Rasulillah wa ba'du;

Intisari dari part 1:
ihram adalah niat masuk dalam ibadah
Ihram mengingatkan dari:
✏1-kematian dan apa yang terjadi setelahnya pada hari kiamat
✏2-dan mengkosongkan hati dari dunia
✏3- menghadapkan hati kepada Allah

InsyaAllah dipart 2 ini akan menjelaskan tentang keyakinan hati tatkala bertambahnya keimanan kita dengan perkara yang gaib menjadi nyata

Saudaraku

Manakala keimanan seorang hamba  dengan apa yang akan dihadapinya pada hari kiamat bertambah kuat pasti akan menyampaikan keimanannya  ke derajat yakin, dan derajat keyakinan hati kepada apa yang diimaninya dari perkara gaib menjadikannya perkara gaib itu bagaikan kenyataan sebagaimana bahwa Handzalah Al-Asady semoga Allah meridhainya berkata "kami berada disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang mengingatkan kepada kami api neraka dan surga sehingga seolah-olah kita melihat dengan mata"HR, Muslim no 2750.

Selayaknya bagi kita seorang yang beriman untuk melakukannya dan berusaha untuk mendapatkan keyakinan ini; dan keyakinan hati itu termasuk amalan hati.

Oleh karena itu Sufyan Atsauri semoga Allah merahmatinya berkata:  "Kalau keyakinan hati itu telah menetap dalam hati sebagaimana selayaknya tentu (hal itu) akan menumbuhkan (dalam hatinya) :
  • kegembiraan
  • dan kesedihan


Merindukan surga atau takut dari api neraka" Hilyatu al-auliya 7/17.

Sebagian mereka berkata:
"Aku melihat surga dan neraka secara sebenarnya, ditanyakan kepadanya, bagaimana? Ia menjawab:
  • aku melihat keduanya dengan kedua mata Rasulullah shallallahu 'alaihi wassllam, dan penglihatanku kepada keduanya dengan kedua mata nabi shallallahu’alaihi wasallam lebih aku percaya disisiku dari pada penglihatanku kepada keduanya dengan mataku.
  • maka sesungguhnya penglihatanku kadang salah berbeda dengan penglihatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam" Bashaair dzawi Attamyiz" 5/400.


Saudaraku

Faidah:
♥Keyakinan hati itu adalah bagian dari iman sebagaimana ruh bagian dari anggota badan.

♥apabila kesabaran digandaikan dengan keyakinan akan menghasilkan kepemimpinan dalam agama, Allah Ta'la berfirman:
"وجعلنا منهم أئمة يهدونا بأمرنا لما صبروا، وكانوا بآياتنا يوقنون"
"Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami selama mereka bersabar, mereka meyakini ayat-ayat kami" Qs, Assajdah: 24.

Bersambung...

Semoga bermanfa'at
Nuruddin Abu faynan
Jeddah 28/02/1436 H.

♥ AMALAN HATI DALAM HAJI DAN UMRAH 1

Oleh Abdullah Al 'Anzi disarikan oleh Nuruddin Abu Faynan

Ihram dan amalan hati ♥ part 1

Alhmdulillallah wassholatu wassalaamu 'ala rasuulillah wa ba'du

Saudaraku

Tatkala kita menghadirkan amalan hati sewaktu ihram dimiqat pasti akan menguatkan keimanan kita dan  keyakinan hati kita, keyakinan termsuk keimanan dan keyakinan merupakan ruhnya dalam menjalankan syiar ihram , karena ihram adalah diantara manasik haji dan umrah dan merupakan syiar haji dan umrah secara khusus.

Hakikat Ihram

Hakikat ihram adalah niat masuk ibadah.

Saudaraku
Jika kita hendak berihram maka dianjurkan sebelumnya untuk melepas pakaian yang berjahit dari badan kita, lalu diganti dengan pakain ihram ( selendang dan kain) bagi laki-laki, adapun perempuan maka berihram dengan pakaiannya yang tidak ada hiasan padanya.

Pakaian Ihram

Pakaian ihram adalah diantara yang membedakan ibadah haji dan umrah dari semua ibadah, karena tidak ada ibadah yang pakaiannya  ditentukan secara khusus kecuali haji dan umrah, oleh karena kekhususan ini memiliki arti yang banyak,

Diantara Arti kekhususan pakaian Ihram:
Sesungguhnya tatkala kita jama'ah haji dan umrah swaktu melepaskan pakaian  yang berjahit, lalu memakai pakaian ihram mengingatkan kepada beberapa hal :
✏1-bahwa diri kita sewaktu meninggal akan dipakaikan kapan yang putih yang membungkus diri kita
✏2-bahwa diri kita mesti mengkosongkan dari segala apapun dalam kehidupan dunia ini
✏3- bahwa diri kita akan menghadap Allah  pada hari kiamat sendirian.

Oleh karena dalam kitab "mukhtashar minhaj alqaasidin" hal 54 Ibnu qudamah rahimahullah berkata: "diantara hal itu( rahasia memakai kain ihram) adalah untuk mengingatkan di waktu ihramnya dan melepaskan dari pakaiannya(yang berjahit) tatkala berihram dengan memakai pakaian kapannya (sewaktu meninggal), dan kelak akan menemui Rabnya diatas pakaian yang menyelisihi pakaian ahli dunia" Mukhtasar minhaj qaasidin ibnu qudaamah hal 54.

Oleh karena diantara salah satu kecocokan dan keserupaan antara kain ihram dan kapan putih bagi mayyit bahwa Allah Azza waJalla memulai surat al-hajj dengan membicarakan tentang hari kiamat dan kedahsyatannya, Allah ta'ala berfirman:

(يأيها الناس اتقوا ربكم إن زلزلة الساعة لشيئ عظيم) الحج 1.

"Wahai manusia bertaqwalah Rabb kalian sesungguhnya kegoncangan kiamat betul-betul sesuatu yang amat besar" Qs, Alhaj 1.

Jadi jika keadaan mayyit ada yang melepaskan pakaiannya lalu dipakaikan kapan kepadanya untuk menghadap Rabnya; maka sesusungguhnya kita sebagai jama'ah haji dan umrah kita sendiri yang melepaskan pakaian kita dan memakai kain ihram untuk menghadap Rab kita

Maka tatkala kita jama'ah haji dan umrah menghadirkan hati kita dan merasakannya dengan menghadirkan hati secara sebenarnya, maka sesungguhnya hal itu akan menguatkan kepada diri kita akan keimanan kepada:
✏1- apa yang akan dihadapinya dari kematian, sakaratulmaut, kuburan, kenikmatan kuburan dan siksanya.
✏2- apa yang akan dihadapinya pada hari kiamat dan huru haranya
Allah ta'ala berfirman:

(يوم ترونها تذهل كل مرضعة عما أرضعت وتضع كل حمل حملها وترى الناس سكارى وماهم بسكارى ولكن عذاب الله شديد) الحج 2

"(Ingatlah ) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras" Qs, Alhajj:2.
✏ 3- apa yang akan dihadapinya dari timbangan, catatan amalan yang akan diperlihatkan, melewati shirat, dan yang setelah itu adakalanya masuk surga atau masuk neraka, kita mohon keselamatan

Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda:

"الجنة أقرب إلى أحدكم من شراك نعله، والنار مثل ذلك"

"Surga lebih dekat dari pada tali sandalnya kepada salah seorang diantara kalian dan api neraka seperti itu juga"HR, Bukhari no 6488.

Bersambung...
ByNuruddin Abu Faynan
Makkah 26/02/1436 H

Semoga bermanfa'at...

♥ URGENSI AMALAN HATI DALAM IBADAH HAJI & UMRAH ♥ part 3

Segala puji hanya milik Allah pengurus semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada semulia -mulia para nabi dan para utusan nabi kita Muhammad , keluarganya dan semua sahabatnya, adapun setelah itu

Saudaraku
Setelah kita mengetahui pentingnya memperhatikan amalan hati dalam setiap ibadah, maka diakhir tulisan ini akn kita jelaskan tentang buah menghadirkan amalan hati dalam ibadah haji dan umrah dikarenakan kejujuran penghambaan hati karena Allah dalam melaksanakan syi'ar-syiar haji dan umrah diantaranya:

♥1- memotivasi kesemangatan jama'ah untuk melaksanakan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah dengan sempurna
♥2- membantu untuk meninggalkan larangan-larangan ihram dan menjauhi kata-kata kotor , kedurhakaan dan bantah-bantahan

♥3- ibadah-ibadah yang tersembunyi akan membantu kepada ibadah-ibadah yang nampak.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah - semoga Allah merahmatinya- berkata: "apabila engkau memperbaiki yang tersembunyi pasti Allah akan memperbaiki yang dzahir, maka sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan mereka yang berbuat baik"

♥4-Sarana yang dengan sebab amalan hati ibadah haji&umrahnya diterima Allah

Maka apabila jama'ah haji dan umrah melaksanakan ibadah-ibadah yang dzahir dan bathin(tersembunyi), maka hal itu
adalah sarana yang  - dengan izin Allah- ibadah haji dan umrah diterima dan pengaruhnya akan mendapatkan pahala yang besar dan mendapatkan kemurahan rabbani.
♥ 5- sarana yang -dengan izin Allah- akan merubah keadaan jama'ah haji dan umrah kepada kehidupan keimanan yang lebih utama

Berapa banyak yang dulunya menyia-nyiakan (kewajiban) menjadi baik keadaannya setelah haji dan umrah!
✈Berapa banyak yang mempunyai kebaikan setelah haji dan umrah lebih bertambah baik!

Tidaklah yang demikian itu kecuali karena karunia Allah dan dikarenakan merealisasikan dalam menghadirkan amalan hati dalam syiar-syiar itu.
Dan jika ada yang sebaliknya  yang menyempurnakan hajinya atau umrahnya, akan tetapi tidak ia lihat  tidak adanya perubahan  kepada yang lebih utama, hal demikian itu tidaklah terjadi - Wallahu 'alam- kecuali karena kurangnya melaksanakan amalan hati.

Kisah nyata dari salaf kita yang shalih  keberkahan yang dirasakan karena pengaruh yang baik dari ibadah haji&umrah

Imam Ibnu Qayyim menceritakan apa yang dirasakannya ketika ibadah haji dan umrah, beliau bisa menulis beberapa karangannya yang berharga-permulaan menulis atau penyempurnaan-ketika berada dimekkah, dan diantara yang ditulis ibnu qayyim rahimahullah dimekkah kitab yang berfaidah yaitu miftah dar assa'adah.

Dalam pendahuluan kitab miftah daar sa'adah beliau mengatakan: "Bahwa hal ini merupakan salah satu karunia yang Allah bukakan kepadaku ketika pokusnya aku kepada-Nya disisi Rumah-Nya, dan aku lemparkan diriku dipintu-Nya  dalam keaadan miskin dan hina dina, dan harapanku kepada hembusan rahmat-Nya dirumah-Nya  dan sekelilingnya diwaktu pagi dan sore, maka tidak rugi yang menurunkan kebutuhannya dan mentergantungkan cita-citanya kepada-Nya, dan selalu berdiri singgah dipintu-Nya dan penjagaan-Nya" (Miftah dar sa'adah 1/126) cetakan dar 'alam fawaaid.

-Imam Muhammad Attamimi -semoga Allah merahmatinya-tatkala haji ke baitullah, ia berdiri dimultazam, dan meminta kepada Allah untuk memenangakan agama Allah ini dengan dakwahnya, dan untuk Allah karuniakan kepadanya penerimaan dari manusia. Lihat Addurar assanniyyah 12/8.
♥6-akan mendapatkan manisnya iman , kedekatan dengan Allah, kegembiraan, ketenangan ditengah-tengah pelaksanaan ibadah haji&umrah karena kejujuran penghambaan hatinya karena Allah yg merupakan ruh amalan anggota badan.

Tentunya tidak kita pungkiri berbeda-bedanya kita dalam hal itu, maka sesuai dengan perealisasian kita dengan amalan hati dalam haji kita dan umrah kita pasti akan kita rasakan lezatnya keimanan , kedekatan dg Allah, kegembiraan , ketenangan dalam syi'ar-syiar ibadah yang kita lakukan

Demikian nasehat tentang penting amalan hati dalam setiap ibadah dan buahnya secara khusus dalam syi'ar-syiar pelaksanaan haji&umrah..

Semoga bermanfa'at.
ByNuruddin Abu Faynan
Makkah 25/2/1436 H.