Minggu, 25 Januari 2015

Jodoh Hadits 36

Syarah Hadits ke-36
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتُوهُ ، فَإِنْ لَمْ يَحْمَدْ اللَّهَ فَلَا تُشَمِّتُوهُ

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: "Jika seorang dari kalian bersin kemudian dia memuji Allāh (membaca alhamdulillāh) maka berikan tasymit padanya (ucapan yarhamukallāh pada dirinya), jika dia tidak memuji Allāh maka janganlah kalian memberikan tasymit (mengucapkan yarhamukallāh) pada dirinya.

Ini hadits yang agung yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak, kemudian Al-Baihaqy dalam Syu'abul Imān, dihasankan oleh AsySyaikh Muhammād Nashiruddin Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' AshShaghīr.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh 'Azza wa Jalla, hadits yang agung ini menunjukkan kepada kita tentang adab yang berhubungan dengan bersin. Yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyatakan: "Jika salah seorang dari kalian bersin kemudian mengucapkan hamdalah (memuji Allāh) maka do'akanlah dia ucapan tasymit pada dirinya yaitu mengucapkan "yarhamukallāh". Dan jika dia tidak mengucapkan "alhamdulillāh" (memuji Allāh) maka janganlah kamu memberikan tasymit pada dirinya.

Hadits ini menunjukkan tentang perkara penting yang merupakan salah satu dari hak-hak muslim atas muslim yang lain yaitu ketika dia bersin mengucapkan "alhamdulillāh". Maka wajib orang muslim yang lain bagi dirinya adalah mengucapkan "yarhamukallāh" (memberikan tasymit) pada orang ini, pada orang yang bersin dan membaca hamdalah ini. Sebaliknya kalau dia tidak mengucapkan "alhamdulillāh" maka dia tidak berhak dido'akan dengan ucapan "yarhamukallāh" karena dia tidak mengikuti petunjuk yang diperintahkan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, sesungguhnya al-'athas (bersin) merupakan nikmat dari Allāh 'Azza wa Jalla yang mana Allāh menyukai dari al-'athas sebagaimana hadits yang shahih dari Abu Hurairah radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ

Allāh mencintai bersin

Karena orang yang bersin menunjukkan kepada semangat dan juga menunjukkan bahwa dia dalam kondisi yang ringan dan sehat. Karena itulah ketika seorang bersin maka dia akan bersemangat dalam beraktivitas, yang Allāh Subhānahu wa Ta'ālā menyukai orang-orang yang semangat, bersungguh-sungguh. Yang mana dalam hadits yang shahih Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيف وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ

Seorang mu'min yang kuat lebih dicintai Allāh daripada mu'min yang lemah meskipun didalam semuanya ada kebaikan.

Maka bersin menunjukkan tentang kondisi yang bersemangat untuk beraktivitas maka Allāh menyukainya. Karena itulah ketika seorang bersin disyari'atkan atas dirinya untuk mengucapkan "alhamdulillāh". Dan itu nikmat dari Allāh, yang Allāh berikan kepada dirinya, hendaknya dia memuji Allāh atas nikmat tersebut.

Kemudian ketika dia sudah mengucapkan alhamdulillāh maka merupakan kewajiban orang yang mendengarkan ucapannya, untuk mengucapkan "yarhamukallāh", yaitu mendo'akan "semoga Allāh merahmatimu". Yang merupakan balasan atas pujiannya kepada Allāh 'Azza wa Jalla. Tatkala dia memuji Allāh maka dia mendapat balasan dari saudaranya mendo'akan rahmat bagi dirinya.

Yang ini merupakan kewajiban atas setiap orang yang mendengarnya, yang zhahirnya adalah wajib atas setiap orang yang mendengar, fardhu 'ain atas mereka. Yang ini didukung hadits yang lain, yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتُوهُ

Jika dia bersin memuji Allāh maka hendaknya kalian memberikan do'a rahmat padanya.

Ada lagi sebagian ulama berpendapat bahwa mendo'akan orang yang bersin (yang mengucapkan hamdalah) adalah fardhu kifayah, yakni ketika ada salah satu dari yang hadir mendengar ucapan "yarhamukallah", yang lain sudah gugur kewajibannya. Tapi kata Syaikh Muhammad Al-'Utsaimin bahwa yang lebih berhati-hati setiap orang mendo'akan siapapun yang dia mendengar ucapan "alhamdulillāh"karena inilah yang merupakan datang perintah dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh 'Azza wa Jalla, inilah yang merupakan adab yang Islami, yang ketika kita semua kaum mu'minīn menerapkan dari adab ini maka sungguh akan membawa kebaikan yang besar, membawa kebaikan yang banyak. Bagaimana suatu majlis yang ketika ada orang bersin, yang dia mendapatkan keringanan dengan bersin itu, segar tubuhnya, sebelumnya sempit, kemudian dia memuji Allāh, yang dia memuji Allāh 'Azza wa Jalla dan kemudian datang saudaranya kemudian mendo'akan rahmat untuk dirinya dan kemudian juga dalam sunnah, datang dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: Orang yang mendo'akan ini juga ganti mendo'akan orang yang mendo'akan mengucapkan "yahdikumullāh wa yushlihu bālakum" (semoga Allāh memberikan petunjuk kepada kalian dan juga memperbaiki keadaan kalian), jadilah majlis yang mubārakah, majlis yang penuh berkah, yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, yang saling mendo'akan kebaikan, saling mendo'akan rahmat, mendo'akan dari petunjuk kepada saudaranya.

Inilah jelas akan membawa kepada kebaikan, ketika kita semua mempraktekkan dari adab Islam ini, yang akan membawa kebaikan bagi kita semua.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, semoga Allāh memberikan taufiq kepada kita untuk bisa melaksanakan petunjuk Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, petunjuk Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Dan semoga Allāh selalu memberikan kepada kita adab-adab yang Islami, melaksanakan adab yang diajarkan (ditunjukkan) Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

والله أعلم بالصواب

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar