Minggu, 25 Januari 2015

RENUNGAN TAUHID DALAM IBADAH HAJI 4

Serial (4)
RENUNGAN TAUHID DALAM IBADAH HAJI

Tauhid dalam berdo’a

Diantara perkara besar yang  sangat diingat seorang hamba dalam ibadah haji adalah berdo’a, maka berdoa’a adalah diantara bentuk nyata yang paling agung yang bisa memberikan pengaruh kepada jiwa & hati dimana seorang hamba tambah kuat kepada Allah; keimanan dan keyakinannya kepada Allah jalla jalaaluh, manakala ia memperhatikan, dan merenungkan ummat ini yang berkumpul dengan perbedaan bahasa, dialek, dan perbedaan daerah dan Negara, dan mereka pada satu waktu  menengadahkan tangan mereka berdo’a kepada Allah, maka bagi Allah tidak ada satupun yang luput tempatnya, suaranya, dialeknya, masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhannya, maka tidak ada satu kebutuhanpun yang melemahkan Allah subhanahu wata’ala, bahkan Allah mendengar suara semut dikegelapan malam

 قالت عائشة رضي الله عنها: [والله إني لمن وراء الستر وخولة تجادل رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في زوجها يخفى عليَّ بعض كلامها فسبحان من وسع سمعه الأصوات ]

Aisyah berkata: “demi Allah sesungguhnya aku ada dibalik gordeng dan khoulah sedang berdialog bersama Rasulullah tentang suaminya,  luput dariku sebagian ucapannya, Maha suci Allah yang maha luas pendengarannya kepada semua suara”

Allah mendengar ucapannya di atas 7 langit: wanita yang terdzalimi yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Aisyah tidak bisa mendengar sebagian ucapannya, padahal tidaklah antara Aisyah dan antara perempuan itu kecuali dibatasi gordeng, dan Allah mendengarnya diatas 7 langit mendengar semua suara.

Maka kita katakan lailaaha illa llah Allah Maha besar Allah,

Manakala seorang hamba mempunyai kebutuhan , Allah mengetahuinya sebelum ia butuh : Allah mengetahui apa yang telah terjadi, akan terjadi dan sebelum terjadi dan bagaimananya bila terjadi
Kenapa ada sebagian manusia berdo'a kepada selain Alloh?!,  apakah karena kebetuhan-kebutuhan mereka terlalu banyak sehingga mereka berpaling kepada selain Allah?!!
Ataukah mereka mengira bahwa Alloh tidak mampu untuk memberi apa yang mereka minta?!! Tidak sama sekali

 قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ  [المؤمنون:88]  فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ  [يس:83]

 “katakanlah kepada siapa yang ditangannya kekuasaan segala sesuatu”(almu’minun:88), “Maha suci Allah yang ditangannya kerajaan segala sesuatu” (yasin:83)
Dalam hadist qudtsi Alloh berfirman:

يا عبادي! لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم قاموا في صعيد واحد، فسألوني فأعطيت كل واحد مسألته وما بلغته أمنيته، ما نقص ذلك من ملكي شيئاً

“Wahai hamba-hambaku kalau seandainya yang paling pertama diantara kalian dan yang paling terakhir diantara kalian manusia dan jin mereka semuanya berdiri di satu tanah, lalu mereka meminta kepadaku pasti aku akan memberi setiap orang masalahnya dan apa yang diinginkannya, tidak akan mengurangi hal itu dari kerajaanku sedikitpun”

Saudaraku ingat!

 Tidak mengurangi dari kerajaan Allah sedikitpun dan tidak pula melemahkan Allah sedikitpun,

  إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ  [يس:82].

“Sesungguhnya perkaranya apabila Allah menghendaki sesuatu Allah berfirman: jadilah pasti akan jadi” (yasin: 82).

Coba Renungkanlah rahmat Allah, ada sesorang jama’ah haji keluar meninggalkan kelurga , anak dan yang dicintainya, Demi Allah tidaklah ia keluar kecuali karena sesuatu yang lebih agung dan lebih utama dari yang ia tinggalkan,dan tidak mungkin manusia itu meninggalkan hawa nafsu dan kelezatan-kelezatannya bercengkrama dengan anak-anaknya baik yang laki ataupun dari anak permpuan kecuali pasti Allah akan menggantikannya yang lebih baik dari pada yang ia tinggalkan; Karena Allah Maha dermawan.

Maka anda meyakini seyakin yakinnya bahwa disisi Allah karunia dan keridhaan, bahwa Allah tidaklah mengeluarkan kumpulan jama’aah yang banyak ini kecuali karena karunia dan rahmatnya..

Oleh karena itu Nabi memberitahukan bahwa Allah ridha kepada orang yang beriman, mentauhidkan-Nya, dan turun ditempat-tempat pelaksanaan ibadah haji dengan penuh keyakinan, keimanan,keikhlasan dan melaksanakan syiar-syaiar haji secara sempurna , pasti ia akan kembali kepada keluarganya tanpa dosa dan kesalahan,  seperti pertama kali dilahirkan ibunya..Kembali kepada keluarganya , anaknya dalam keadaan bersih dari dosa dan kesalahan, bahkn barangkali kembali kepada keluarga dan anaknya sungguh benar-benar ia telah terbebas dari api neraka

ما من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه الرقاب من النار من يوم عرفة

“Tidaklah suatu hari yang paling banyak dibebaskan dari api neraka dari pada hari Arafah”

Seorang hamba bertambah yakin dan bertambah menguat kepercayaan kepada Allah tatkala melihat semua ummat ini datang karena Allah..
Ia berpikir dan merenung apakah kebutuhanku Akan melemahkan Allah, tidak sama sekali… dengan hanya melihat hal itu bertambahlah keyakinan kepada Allah secara sempurna, bahwa segala kebutuhan dan mas’alah tidak sepantasnya diadukan kecuali ke pintu Allah, maka berdo’a, meminta dan segala kebutuhan tidak boleh diturunkan kecuali hanya kepada Allah, barangsiapa yang menurunkan kebutuhannya kepada selain Allah, akan bertambah faqir, barangsiapa yang menurunkan kebutuhannya kepada Allah pasti akan Allah bukakan kelapangan yang disegerakan

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

 “Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan mencukupkannya” Qs, Atholaq:3,

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ

“barangsiapa yang beriman kepada Allah pasti hatinya akan mendapatkan hidayah” Qs, Attagobun:11.

Bersambung. .
By Nuruddin Abu Faynan
Makkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar