Minggu, 25 Januari 2015

Tiga Rukun Ibadah

Tiga Rukun Ibadah 

Manusia diciptakan oleh Allah ta'ala di dunia ini tidak lain adalah untuk mentauhidkan dan beribadah kepadaNya (QS.  Adz-Dzaraiyat: 56)

Dan ibadah bermakna pasrah dan tunduk serta taat kepada Dzat yang di badahi yaitu Allah ta'ala, ibadah secara syar'i juga bermakna "Sebutan yang mencakup seluruh apa-apa yang dicintai dan ridhai oleh Allah ta'ala berupa ucapan dan perbuatan baik yang nampak ataupun yang tersembunyi".

Diantara contoh ibadah adalah: do'a, menyembelih hewan kurban, nadzar, ruku’, sujud, sedekah, al-mahabbah (kecintaan), al-khauf (rasa takut), tawakkal, istighatsah (minta pertolongan di saat kesusahan, isti’adzah (meminta perlindungan), menuntut ilmu dan lain-lainnya.

Yang menjadi pertanyaan: apa yang mendasari dan mendorong anda untuk melakukan ibadah..?

Apakah karena sebatas ikut-ikutan, kebiasaan keluarga, malu dengan tetangga dan teman sejawat ataukah memang benar-benar didasari oleh rasa cinta kepada Dzat yang diibadahi yaitu Allah ta'ala,  takut kepada ancaman-ancamanNya dan mengharap rahmatNya...?

Seharusnya seorang yang beriman ketika ia beribadah kepada Allah Ta'ala benar-benar didasari oleh tiga rukun ibadah berikut ini:


  1. Rasa cinta yang sempurna kepada Dzat yang disembah dan diibadahi yaitu Allah ta'ala. Atau yang disebut dengan "kamalul mahabbah". (Lihat QS. Al-Baqarah: 165)
  2. Mengharap dengan harapan yang sempurna akan rahmat Allah ta'ala sebagai Dzat yang diibadahi tersebut. Atau yg disebut dengan "Kamalur Rajaa". (Lihat QS. Al-Israa': 57)
  3. Takut dengan takut yang sempurna dari Allah ta'ala, takut akan ancaman-ancamanNya dan adzabNya yang pedih. (Lihat QS. Al-Israa': 57)


Dan Allah ta'ala telah mengumpulkan tiga rukun tersebut didalam Ummul Kitab yaitu surat al-Fatihah: 1-4

Ayat pertama terkandung makna Mahabbah (cinta) di mana Allah adalah Dzat yang maha memberi nikmat maka yang memberi nikmat wajib dicintai, dan ayat kedua menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat ar-rahmah (kasih sayang) yang kita berharap akan rahmatNya, dan ayat ketiga terkandung makna al khauf (takut) dimana Allah adalah yang merajai hari pembalasan dan perhitungan amal, maka kita takut akan adzabNya..

Sehingga pada ayat berikutnya kita diperintahkan hanya beribadah kepadaNya saja yang memiliki ketiga hal tersebut diatas, kita beribadah dengan berdasarkan cinta kepadaNya, mengharapkan rahmat dariNya, dan takut terhadap adzabNya.

Demikian, wabillahi at-taufiiq
Diringkas dari berbagai sumber

✒ oleh: Andri Abdul Halim, Lc. حفظه الله تعالى

Sebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya.

------------------------------
Silsilah nasihat ke - 46
WA Dakwah Jalyat Unaiza_Indo
Ikuti di no: +966509273346

Tidak ada komentar:

Posting Komentar