Selasa, 20 Januari 2015

Jodoh Hadits 1

Syarah Hadits ke-1
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. الْحَمْدَ لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ النَّبِيُّ صلّى اللّه عليه وسلّم اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: Bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun kau berada dan iringilah kejelekan dengan kebaikan agar kebaikan menghapus kejelekan tersebut. Dan pergauilah manusia dengan akhlaq yang baik. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi di dalam Jaami'nya kemudian beliau mengatakan hadits ini hadits yang hasan yang juga dinyatakan shahih oleh para ulama yang lain. Dan dihasankan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' AshShaghiir.

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun kau berada.  Dan taqwa artinya adalah:

اَلتَّقْوَى إِتَّخَاذُ وِقَايَة مِنْ عَذَابِ الله

Dari kata (mengambil dari) wiqoyah (perlindungan) dari adzab Allah dengan melaksanakan perintah-perintah Allah سبحانه وتعالى dan menjauhi larangan-laranganNya. Inilah taqwa yang merupakan definisi yang terfokus, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama semisal Syaikh 'Utsaimin dan yang lainnya.

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: Bertaqwalah engkau dimanapun kau berada, yaitu dimanapun engkau berada maka engkau hendaknya bertaqwa kepada Allah, entah dilihat oleh manusia atau tidak dilihat oleh manusia maka sesungguhnya Allah selalu melihatmu dimanapun kau berada sehingga engkau bertaqwa kepadaNya.

Kemudian Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: Dan iringilah kejelekan dengan kebaikan yaitu hendaknya setelah melakukan kejelekan segera melakukan kebaikan yang dengan melakukan kebaikan ini semoga kejelekan yang sebelumnya bisa terhapus.

Dan disebutkan diantara kebaikan setelah kejelekan adalah bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى karena taubat adalah kebaikan bahkan tidak ada kebaikan yang bisa menghapus seluruh kejelekan kecuali taubat. Tamhuhaa, yaitu bahwa kebaikan akan menghapus kejelekan, yang Allah سبحانه وتعالى berfirman di dalam AlQur'an:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya kebaikan-kebaikan menghilangkan kejelekan-kejelekan. (Hud 114)

Ini menunjukkan perintah Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم ketika seseorang melakukan kejelekan segera dia melakukan kebaikan, dan diantara kebaikan setelah melakukan kejelekan yang paling utama adalah bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى.  Dan juga secara umum seluruh kebaikan-kebaikan akan menghapus kejelekan-kejelekan sebelumnya sebagaimana dalam hadits ini dan juga dalam firman Allah سبحانه وتعالى:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَات

Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan-kejelekan.

Hadits ini hadits yang agung yang Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم begitu sangat, dari semangat beliau untuk mengarahkan umatnya kepada kebaikan dan juga kepada perkara yang mashlahat yang baik bagi mereka.

Kemudian dari sini menunjukkan wajibnya perkara taqwa kepada Allah عزّوجلّ dimanapun berada. Kondisi sendiri maupun ditengah orang banyak dalam kondisi sembunyi maupun terang-terangan, yang mana Nabi صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْت

Bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun engkau berada.

Kemudian hadits ini juga menunjukkan bahwa ketika seorang melakukan kebaikan setelah melakukan kejelekan maka kebaikan adalah akan menghapus kejelekan tersebut.

Dan ada kebaikan yang bisa menghapus kejelekan secara keseluruhan, yaitu taubat. Yang taubat akan menghapus kejelekan yang sebelumnya. Jika saya bertaubat dengan taubat yang nashuha, taubat yang sebenarnya, taubat yang terpenuhi syarat-syaratnya yaitu ikhlash kepada Allah سبحانه وتعالى kemudian dia segera meninggalkan kemaksiatan tersebut kemudian dia berazzam (berniat sungguh-sunggguh) untuk tidak mengulang dari perbuatannya, dan kalau berhubungan dengan hak manusia dia mengembalikan hak tersebut dan waktu taubat sebelum ditutup yaitu sebelum nyawa di tenggorokan atau sebelum matahari terbit dari barat, maka taubatnya akan menghapus seluruh kejelekan yang dilakukan sebelumnya.

Maka disebutkan bahwa:

اَلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ

Seorang yang bertaubat dari dosa seakan-akan dia tidak berdosa.

Adapun jika kebaikan ini bukan taubat yaitu amalan kebaikan yang lainnya, maka disebutkan oleh Syaikh Muhammad Al'Utsaimin bahwa ini dengan muwazanah, yaitu ketika kebaikan ini bisa mengalahkan kejelekan maka hilang dari atsar atau pengaruh kejelekan tersebut.

Kemudian hadits ini juga Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم memerintahkan agar setiap muslim mempergauli manusia dengan akhlaq yang baik, dengan akhlaq yang mulia, yaitu dengan ucapan yang baik dan dengan perbuatan yang baik.

Dan perintah untuk bermuamalah kepada manusia dengan akhlaq yang mulia bisa hukumnya wajib, bisa hukumnya istishab. Yang wajib adalah ketika seseorang melakukan hal-hal yang hendaknya diwajibkan atas dirinya, yaitu wajib berlaku jujur, wajibnya dia  berupaya untuk menghindari kebohongan, kedustaan, wajibnya dia amanah dan hukumnya adalah wajib.

Kemudian juga ini bisa mustahab, bisa hukumnya sunnah ketika seorang lebih utama melakukannya, meskipun dia tidak berdosa ketika melakukannya, ketika meninggalkan lebih utama kemudian melaksanakan yang utama.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, demikianlah didalam hadits yang agung ini, Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم mengumpulkan beberapa hal yang sangat bermanfaat bagi kita semua;

Yang pertama adalah bertaqwa kepada Allah dimanapun kita berada, yang dengan taqwa inilah akan mendapatkan seluruh kebaikan, karena dengan taqwa akan mendapatkan seluruh yang diinginkan dari apa yang diharapkan dari kebaikan atau apa yang ditakuti dari kejelekan.

Kemudian juga hendaknya kita segera melakukan kebaikan setelah melakukan kejelekan, bertaubat dan juga dalam melakukan kebaikan yang lain.

Dan juga hendaknya kita mempergauli manusia dengan akhlaq yang mulia.

Inilah yang akan membawa kebaikan bagi kita semua dan semoga Allah سبحانه وتعالى menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa kepada Allah سبحانه وتعالى, yang selalu segera bertaubat kepada Allah dan yang selalu berbuat kebaikan. Kemudian juga bisa mempergauli manusia dengan baik sesuai dengan perintah dari Allah dan RasulNya.

Akhirul kalam, wabillaahit taufiq wal hidayah.

و آخر دعونا، الحمد لله رب العالمين.

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.

https://www.dropbox.com/s/urz0npcq1vwjr61/Hadits%20ke%201.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar