Rabu, 28 Januari 2015

Jodoh Hadits 46

Syarah Hadits ke-46
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: أفضل العبادة الدعاء

Ibadah yang paling afdhāl (yang paling utama) adalah do'a.

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadrak dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahih Al-Jāmi' AshShaghīr.

Hadits yang agung ini menunjukkan bahwa ibadah paling utama adalah do'a karena do'a ini Allāh perintahkan di dalam kitabNya. Allāh berfirman di dalam kitabNya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين

Dan berkata Rabb (Tuhan)  kalian: Berdoalah kalian padaKu, niscaya Aku akan mengabulkan bagi kalian. Sesungguhnya orang yang sombong dari ibadah padaKu (tidak mau padaKu) maka akan masuk neraka dalam keadaan hina. (Ghāfīr 60)

Ayat ini menunjukkan bahwa do'a adalah perintah Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, bahkan Allāh menyatakan bahwa orang yang tidak mau berdo'a maka dia orang yang sombong, akan masuk neraka dalam keadaan hina.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, hadits yang agung ini merupakan berita gembira bagi kita semua karena kita semua sangat butuh kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, kita selalu ingin berdo'a dikabulkan dari doa kita, dari apa yang kita inginkan dan (tidak bisa) mengabulkan sebagian kita dari Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Dan tentunya Allāh memerintahkan kita untuk berdo'a yakni kita melaksanakan maka keutamaan ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Maka hendaknya kita tidak merasa lelah, atau bosan dalam berdoa meskipun Allāh belum mengabulkan karena dengan sekedar kita berdo'a saja sudah ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Bagaimana kita menyesal dalam beribadah, makanya kalau kita berdo'a dan Allāh belum mengabulkan maka terus kita berdo'a, karena itu merupakan ibadah kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Bahkan Rasūlullāh menyatakan adalah ibadah yang paling utama.

Hadits yang agung ini menunjukkan tentang keutamaan dari do'a yang merupakan pernyataan ketundukan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, kebutuhan seorang hamba kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, yang ini sangat dicintai Allāh. Tidak ada seorang yang paling suka diminta dari pada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kalau manusia diminta tidak suka, kalau Allāh tidak diminta justru Dia tidak suka. Bahkan menyatakan bahwa orang yang tidak meminta kepada Allāh tidak berdo'a pada Allāh, dia adalah orang yang sombong, dia akan masuk neraka dalam keadaan hina.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka hadits yang agung ini menyebutkan pentingnya, agungnya do'a, karena sesungguhnya Allāh cinta seorang minta padaNya. Dan bahkan ketika seorang terus meminta, memohon pada Allāh, Allāh lebih mencintainya lebih menyukainya.

Karena itulah maka wajib atas kita semua agar senantiasa berdo'a kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, karena do'a adalah kebaikan bahkan ibadah yang paling utama. Apalagi ketika Allāh mengabulkan dari do'a tersebut, mengabulkan di dunia dengan segera ataupun Allāh mengabulkan di akhirat, memberikan pahala yang sebanding dengan do'a tersebut atau menepis kecurigaan hati kita, dengan sebab do'a kita.

Ini semua adalah kebaikan bagi kita semua, maka tidak ada rugi sedikit pun bagi seorang yang berdo'a kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Dan berkata Marwah bin 'Ijli: “Aku berdo'a kepada Allah dalam suatu kebutuhan, duapuluh tahun, ternyata Allāh belum mengabulkan, aku tidak putus asa dari do'a selama duapuluh tahun tersebut.“

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, karena inilah maka banyak dari para salaf ashsholeh yang mereka selalu terus menerus (mudawamah) dalam suatu do'a sebagaimana mereka terus menerus membaca bagian dari Al-qurān.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita semua selalu berdo'a pada Allāh, berharap kebaikan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dan juga jangan sampai kita putus asa dari berdo'a, karena berdo'a itu ibadah yang paling afdhāl (paling utama). Dan bahkan banyak sekali kebaikan pada kita dan menjadikan kita hamba yang dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

بارك الله فيكم

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركات

Tidak ada komentar:

Posting Komentar