Rabu, 28 Januari 2015

Jodoh Hadits 44

Syarah Hadits ke-44
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: لاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.

Janganlah engkau banyak tertawa karena sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahih Al-Jāmi' AshShaghīr.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, hadits ini merupakan peringatan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dari banyak tertawa yang akan bisa mematikan hati, yang menjadikan hati ini kesat, tidak hidup sama sekali, tidak tergerak dengan nashihat, seperti hati yang mati, yang juga akan menjadikan hati ini lalai dari dzikrullāh, dari tujuan hidup di dunia.

Dan ketika seorang banyak tertawa ini menunjukkan kelalaian dia dari tugas yang utama di dalam menjalankan ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka hidupnya hati adalah ketika seorang banyak dzikrullāh, dia banyak mendengarkan Kitabullāh dan Sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, mengingatkan dia pada tujuannya di dunia dari beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Adapun ketika seorang lalai, banyak tertawa merasa senang dengan dunia, maka jelas ini akan melupakan dari tujuan utamanya di dunia, akan membuat lalai dia dari tujuan utamanya di dunia.

Yang ketika hati sudah dimatikan dengan banyak tertawa ini maka akan menjadi di dalam kegelapan seperti mayit yang tidak bisa mendatangkan manfaat bagi dirinya ataupun menepis dari bahaya yang akan datang padanya.

Karena hati yang mati dia tidak bisa memberikan manfaat, tidak bisa menghalangi dari perkara-perkara kejelekan atau mendatangkan kebaikan. Yang ini jelas akan meluputkan kebaikan yang banyak dari pemiliknya.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits ini melarang kita untuk banyak tertawa yang akan melalaikan kita dari Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dan dzikrullāh, melalaikan kita dari akhirat, dari surga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Dan berkata 'Umar 'Abdirrahīm rahimahullāh Ta'ālā bahwa orang yang terbiasa tertawa bergurau akan sibuk dengan hal tersebut dari perkara-perkara yang penting. Yang juga akan menghilangkan pikiran dari perkara-perkara yang wajib untuk dilaksanakan.

Demikian juga orang yang banyak tertawa akan hilang kewibawaannya, akan hilang dari kemuliaannya. Karena itulah maka banyak dari para ulama yang menyatakan bahwa di antara penyakit atau racun yang bisa merasuk ke dalam hati adalah banyak tertawa terhadapa kegembiraan dunia yang akan bisa menghilangkan dari hati itu rasa takut itu kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Menghilangkan dari hati mengingat kematian dan hari kiamat yang ini jelas sangat berbahaya sekali.

Padahal Allāh Subhānahu wa Ta'ālā berfirman dalam kitabNya:
وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ

Dan mereka bergembira dengan kehidupan dunia, dan tidaklah kehidupan dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat juga hanya sekedar perhiasan saja. (Ar-Ra'd 26)

Kemudian didalam banyak tertawa akan merusak hati. Dan jika hati sudah rusak maka rusaklah jasad semuanya. Karena dalam tubuh manusia ada segumpal daging (hati) itu, yang kalau baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Kalau jelek, akan jelek seluruh tubuhnya.

Ini menunjukkan pentingnya manusia menjaga hatinya dari perkara-perkara yang akan membuat sakit atau bahkan mematikannya, Rasulullāh menjelaskan di antara perkara yang bisa mematikan hati adalah banyak tertawa, yang akan bisa mematikan hati akan menjadi kesat dan tidak menerima petunjuk dan tidak akan ingat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita semua berusaha untuk menghidupkan hati kita dengan banyak tadabbur Kitabullāh, membaca, memahami, mengamalkan sunnah-sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan menjauhi hal-hal yang bisa melalaikan kita, yang bisa mematikan kita dari banyak tertawa dan bahkan ketika seorang terbiasa dengan bergurau maka akan sulit baginya untuk menerima nasihat.

Dan bahkan juga akan ada ancaman yang keras dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bagi orang yang berdusta untuk membuat orang tertawa. Beliau 'alayhish shalātu was sallam bersabda:

وَيْلٌ لِمَنْ يَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ النَّاسَ، وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

Celakalah bagi orang yang dia berdusta untuk membuat manusia tertawa celakalah bagi dia, celakalah bagi dia, celakalah bagi dia.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita menjauhi hal-hal bisa mematikan hati kita dari banyak tertawa dan bergurau yang meskipun manusia terbiasa tapi perkara yang tidak baik di dalam pandangan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam kita wajib menjauhinya. Meskipun dengan alasan refreshing dan lain sebagainya tapi tetap seorang tidak boleh berlebihan dalam tertawa yang akan bisa mematikan hatinya.

والله أعلم بالصواب

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Tidak ada komentar:

Posting Komentar