Minggu, 01 Februari 2015

Jodoh Hadits 47

Syarah Hadits ke-47
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: أكثروا ذكر هاذم اللذات الموت

Hendaknya kalian memperbanyak dari menyebut pemutus dari kelezatan-kelezatan yaitu kematian.

Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi  di dalam Jāmi’nya, dari Imam Nasā’i dalam Sunannya, dari Imam Ibnu Majah dalam Sunannya dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam Shahih Al-Jāmi' AshShaghīr.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, hadits yang agung ini menunjukkan perintah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pada kita semua agar banyak menyebut mengingat perkara yang akan bisa menghilangkan seluruh kelezatan yang kita rasakan di dunia yaitu kematian.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Hendaknya kalian banyak mengingat pemutus dari kelezatan”. هاذم (hādzim) diriwayatkan dengan dzal mu’jamah dengan titik ( ذ ) yang artinya adalah pemutus, dari suatu dari akarnya. Kemudian juga ada dari riwayat yang lain dengan dal (د) nurmala, tanpa titik yang artinya penghancur atau peroboh dari bangunan, yang dua-duanya ini adalah makna yang shahih, yang menunjukkan bahwa kematian akan memotong  (memutus) kelezatan sekaligus merobohkan bangungan dari kenikmatan yang dirasakan oleh manusia di dunia.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengingatkan kepada kita, memerintahkan agar kita banyak mengingat kepada perkara yang bisa menghancurkan, memotong, memutus kelezatan di dunia, merobohkan bangunan kenikmatan di dunia, yaitu kematian, yang ini pasti datang pada setiap manusia.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. (Ali Imran 185)

Entah cepat atau lambat, pasti seseorang akan datang ajalnya, datang malaikat maut menjemputnya dan setelah itulah hilang semua kenikmatan kelezatan yang dirasakan di dunia.

Maka hadits ini menunjukkan perintah kepada kita untuk mengingat kematian, yakni dengan kematian itu akan ingat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, tidak begitu terperdaya dengan dunia atau begitu cinta dengan dunia, dan akan bisa menepis, menghalangi kita untuk berbuat kemaksiatan dan akan bisa mendorong kita untuk ketaatan karena kita akan mati mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita dihadapan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka hadits yang agung ini menunjukkan tentang perintah pada kita agar banyak mengingat kematian, karena sesungguhnya ketika seseorang banyak mengingat kematian maka tidak akan panjang angan-angannya.

Akan tetapi kalau seorang lupa dengan kematian, panjang angan-angannya, seakan-akan dia hidup selamanya, ini sangat berbahaya bagi perjalanannya. Karena perjalanan dunia adalah sementara, perjalanan yang belum final, yang nanti akan ada perjalanan yang lebih abadi di akhirat ketika seseorang menghadap kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Berkata sebagian ulama, yaitu ketika seseorang banyak mengingat kematian dia akan dimuliakan dengan tiga perkara:
❶ Akan segera bertobat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.
❷ Akan merasa cukup hatinya dari apa yang diberikan Allāh bagi dirinya karena dia pasti akan meninggalkannya agar banyak diterima, didapatkan semua yang ditinggalkan karena dia akan merasa cukup, karena dia tahu bahwa itu bukan selamanya.
❸ Akan menjadikan seorang rajin, semangat beribadah.

Kebalikannya kalau orang dilupakan kematian akan dihukum dengan tiga perkara:
❶ akan berlama-lama mengulur-ulur dari taubat.
❷ dia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan Allāh pada dirinya.
❸ malas beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita semua selalu mengingat kematian yang pasti akan datang pada kita, dalam waktu cepat atau lambat yang pasti akan datang dan kita semua tidak tahu kapan ajal menjemput.

Semoga dengan kita selalu mengingatnya, kita bisa mempersiapkan diri kepadaNya, perkara yang akan datang setelahnya di akhirat, yang kita akan pertanggungjawabkan semua amalan kita dihadapan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Semoga Allāh selalu memberikan taufiq kepada untuk selalu ingat pada kematian, ingat kepada tujuan kita hidup di dunia, yaitu beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, ingat bahwa kita akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita, amalan kita di dunia pada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita dalam kebaikan, menjauhkan kita dari jalan-jalan kejelekan.

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar