Kamis, 22 Januari 2015

Jodoh Hadits 16

Syarah Hadits ke-16
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم telah bersabda dalam hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan tidak berbuat kesyirikan kepada Allah sedikitpun maka dia akan masuk surga.

Ini adalah hadits yang agung yang datang dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم yang menunjukkan keutamaan orang yang bertauhid, yang mentauhidkan Allah سبحانه وتعالى dan bertemu Allah dalam keadaan bertauhid maka dia akan masuk ke dalam surga yang مَنْ مَاتَ

مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Yang kalimat لا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا adalah hal dari مَنْ لَقِيَ اللَّهَ. Yaitu barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan tidak berbuat kesyirikan sedikitpun maka dia akan masuk surga.

Yaitu barangsiapa yang tidak berbuat kesyirikan di dunia kemudian mati dalam keadaan tidak berbuat kesyirikan (dalam keadaan bertauhid) maka di akhirat Allah akan memasukkan dia ke dalam surga.

Yang ini merupakan hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan mentauhidkan Allah سبحانه وتعالى, yang juga semakna dengan banyak dari nash yang lain dari Alqur'an dan sunnah Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم.

Seperti ketika Allah berfirman dalam kitabNya:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa kesyirikan dan Allah mengampuni yang di bawah kesyirikan bagi siapa yang dia kehendaki. (AlMaidah 74 & AnNisa 48)

Ayat ini menunjukkan ketika seseorang berbuat kesyirikan maka tidak diampuni Allah. Ketika mati dalam kesyirikan tidak diampuni oleh Allah سبحانه وتعالى. Akan tetapi ketika dia berbuat kemaksiatan yang dibawah kesyirikan, maka masih ada harapan diampuni, yaitu diatas kehendak Allah سبحانه وتعالى, kalau Allah menghendaki maka akan diadzab sesuai dengan dosanya, kalau Allah menghendaki Allah merahmatinya sehingga dia dibebaskan dari adzab tersebut sesuai dengan rahmat Allah سبحانه وتعالى.

Dan juga Allah عزّوجلّ berfirman di dalam ayat yang lain:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

Orang yang dia beriman dan tidak mencampurkan keimanan dengan kesyirikan maka dia akan mendapat keamanan didunia dari fitnah syahwat dan syubuhat dan kemanan di akhirat dari adzab Allah سبحانه وتعالى. Dan mereka akan mendapat petunjuk di dunia ke jalan yang lurus, jalan Allah سبحانه وتعالى dan diakhirat akan ditunjukkan kepada surga.

Ini juga semakna dengan hadits ini bahwa orang yang bertemu Allah dalam keadaan bertauhid maka dia akan masuk ke dalam surga. Dan juga akan diharamkan dari kekal di neraka.
Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, ini adalah hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan mentauhidkan Allah سبحانه وتعالى dan menjauhi segala kesyirikan kepada Allah سبحانه وتعالى.

Yang berkata Al-Imam Abu 'Umar Ibnu Abdil Barr didalam Kitab Attamhid Limaa Fil Muwaththa` minal Ma’aanii Wal Asaanid, beliau mengatakan bahwa hadits ini dan yang semakna dengannya, menunjukkan bahwa akhir dari orang-orang yang bertauhid adalah kepada surga. Meskipun dia sebelumnya melakukan kemaksiatan kepada Allah سبحانه وتعالى.

Dan juga berkata beliau Al-Imam Ibnu Abdil Barr di dalam kitab AtTamhid ini juga, beliau menyatakan barangsiapa yang melakukan kemaksiatan yang selain kesyirikan maka dibawah kehendak Allah سبحانه وتعالى dan dia kalau dia masih bertauhid maka dia masih ada harapan masuk surga, merupakan akhir setiap orang yang bertauhid akan masuk ke dalam surga Allah سبحانه وتعالى.

Dan merupakan akidah yang disepakati oleh para ulama ahlissunnah wal jama'ah bahwa pelaku dosa besar yaitu dosa-dosa besar yang dibawah kesyirikan, seperti berzina, mencuri, minum khamr dan sebagainya, maka mereka dibawah kehendak Allah سبحانه وتعالى.

Dan ijma'/kesepakatan dari seluruh ahlissunnah wal jama'ah, menyelisihi dari kelompok ahlul bid'ah seperti orang khawarij dan mu'tazilah yang mengkafirkan pelaku dosa besar atau kelompok murji'ah yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar dia akan masuk neraka, tidak akan ada pengaruhnya.

Maka ini jelas adalah keliru, sesuai dengan, menyelisihi dari nash-nash yang shahih dari hadits Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم dan juga ayat-ayat Allah سبحانه وتعالى yang menyatakan tentang bahwa orang yang melakukan dosa besar dia masih ada harapan diampuni. Adapun yang sudah melakukan kesyirikan dan mati dalam kesyirikan itulah yang dia yang kemudian masuk ke dalam neraka dan akan kekal di dalam nereka.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, berkata Al-Imam AnNawawi رحمه اللّه,

أنّ مذهب أهل السنة إجماعهم من السلف الصالح و أهل الحديث و الفقها و المتكلمين على مذهب من الأشعاريين أن أهل الذنوب في مشيئة الله تعالى

Bahwa madzhab ahlissunnah seluruhnya dari salafush shalih dan yang lain-lainnya selain dari mereka menyatakan bahwa pelaku dosa ini dibawah kehendak Allah سبحانه وتعالى.

Jadi mereka tidak kekal di neraka.

Kemudian setiap orang yang bertauhid, maka dia pasti akan masuk surga. Yang beliau juga menyatakan:

إِجْمَاعِ أَهْلِ السُّنَّةِ أَنَّهُ لَا بُدَّ مِنْ دُخُولِهَا لِكُلِّ مُوَحِّدٍ إِمَّا مُعَجَّلًا مُعَافًى ، وَإِمَّا مُؤَخَّرًا

Ijma' ahlis sunnah bahwa pasti seorang yang bertauhid akan masuk surga, entah dia segera tanpa diadzab, tanpa dihisab, kalau dia betul-betul tauhidnya sempurna, seperti kata Rasulullah menyatakan ada diantara umatnya masuk surga tanpa hisab atau adzab, dia tauhidnya adalah sempurna, ada yang ditangguhkan karena dia diadzab dulu oleh Allah سبحانه وتعالى, sesuai dengan dosanya.

Yang juga dalam hadits yang lain Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan:

من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة

Barangsiapa yang akhir ucapannya laa ilaaha illallaah maka akan masuk surga.

Yakni menunjukkan bahwa setiap orang yang bertauhid, yang mati dalam keadaan bertauhid, maka dia akan dijamin masuk surga, meskipun dia melakukan perbuatan dosa yang kadang mengharuskan dia diadzab sesuai dengan dosanya, tetapi akhir dari hidupnya adalah dimasukkan surga sesuai dengan janji dari Allah سبحانه وتعالى dan juga janji dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, hadits yang agung ini menunjukkan kepada kita tentang keutamaan mentauhidkan Allah سبحانه وتعالى, yang ini mewajibkan kita untuk memurnikan tauhid kita kepada Allah.

Dan semoga Allah سبحانه وتعالى menjadikan kita orang-orang yang mentauhidkanNya, yang menjauhkan semua kesyirikan daripadaNya, memberikan ibadah semata kepada Allah سبحانه وتعالى dan tidak menpersekutukan Allah dalam semua ibadah, baik itu shalat, do'a, istighatsah, isti'anah, tawakkal dan sebagainya.

Yang ketika kita memurnikan semua ibadah kepada Allah maka Allah memberikan jaminan kepada kita akan masuk ke dalam surga. Demikian juga Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan bahwa orang yang bertemu Allah dalam keadaan bertauhid maka pasti dia akan masuk surga.

Semoga Allah سبحانه وتعالى menjadikan kita bertauhid dan semoga Allah سبحانه وتعالى memasukkan kita ke surga Allah سبحانه وتعالى, melindungi kita dari neraka.

و آخر دعونا، الحمد لله رب العالمين.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar