Kamis, 22 Januari 2015

Jodoh Hadits 14

Syarah Hadits ke-14
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: َالكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم telah bersabda hadist yang shahih yang muttafaqun 'alaih bahwa kalimat yang baik adalah shadaqah.

Yang disini hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kedua Shahihnya. Yang Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan dalam hadits ini bahwa kalimat/ucapan yang baik adalah shadaqah.

Adapun segi kemiripan antara kalimat yang baik dengan shadaqah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Baththal رحمه اللّه:

وَجْهُ كَوْنِ الْكَلِمَةِ الطَّيِّبَةِ صَدَقَةً أَنَّ إِعْطَاءَ الْمَالِ يَفْرَحُ بِهِ قَلْبُ الَّذِي يُعْطَاهُ وَيَذْهَبُ مَا فِيْ قَلْبِهِ ، وَكَذَالِكَ الكَلاَمُ الطَّيِّبُ فاشتبها مِنْ هَذِهِ الحَيْثِيَّةِ .

Segi keberadaan kalimat yang baik adalah shadaqah, bahwasanya ketika seseorang memberikan pemberian, orang yang diberi akan merasa gembira. Demikian juga ucapan yang baik akan menggembirakan orang yang menerimanya.

Dari sinilah maka dikatakan bahwa ucapan yang baik adalah shadaqah. Dan juga Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan dalam hadits ini bahwa ucapan yang baik adalah shadaqah kepada orang yang diajak bicara.

Yang mana Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan didalam hadits ini bahwasanya seorang yang sekedar mengucapkan kalimat yang baik akan memberikan shadaqah kepada saudaranya.

Yang shadaqah tidak mesti dengan harta. Ketika seseorang mengucapkan ucapan yang baik maka dia telah bershadaqah dengan orang yang diucapkan kepadanya.

Yang kalimat yang baik adalah anugrah Allah سبحانه وتعالى yang ini selayaknya kepada setiap muslim untuk membiasakan lisannya, mengucapkan ucapan yang baik dan menjauhi ucapan yang jelek.

Yang mana Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم dalam hadits yang shahih melarang melaknat syaithan, bahkan ketika seseorang melaknat syaithan maka syaithan semakin besar. Tapi Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم memerintahkan agar seorang berlindung kepada Allah dari syaithan. Dan ini akan menepis gangguan syaithan pada seorang hamba.

Ayyuhal ikhwah, kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, Allah سبحانه وتعالى telah menyatakan perbandingan yang jauh antara ucapan yang baik dengan ucapan yang jelek. Yang mana Allah سبحانه وتعالى mengatakan berfirman dalam kitabNya tentang permisalan kalimat yang baik.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا...

Tidakkah engkau melihat bagaimana Allah membuat permisalan kalimat yang baik seperti pohon yang baik yang pokoknya kokoh dan cabangnya menjulang ke langit. Dia memberikan buahnya pada setiap waktu.. . (Ibrahim 24-25)

Yang ini menunjukkan perumpamaan dari kalimat yang baik, yang dia seperti pohon yang kuat yang kokoh, yang cabangnya banyak menjulang kemudian selalu memberikan buah, tidak ada terputusnya sama sekali, كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا, kepada siapapun izin dari RabbNya.

Adapun ucapan yang jelek, Allah menyatakan seperti sebuah pohon yang jelek.

... كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26)

Jadi pohon yang jelek, yang dicabut dari atas tanah, yang timbul ke atas tanah, yang dia akan mudah untuk jatuh dan roboh. (Ibrahim 26)

Maka kalimat yang baik akan tetap kekal dan akan tetap tersisa dari atsarnya, dari pengaruhnya, dari kenangannya. Adapun kalimat yang jelek akan menghilangkan apa yang ada dan akan juga memberikan kenangan yang jelek kepada orang yang mendengarnya.

Karena itulah ketika seseorang berupaya mengucapkan kalimat yang baik maka itu adalah shadaqah darinya sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم yang mana Allah berfirman dalam kitabNya:

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ   حَلِيمٌ (263)

Ucapan yang baik dan ampunan lebih baik daripada shadaqah yang diiringi dengan mengungkit-ungkit. (Albaqarah 263)

Dalam ayat ini, Allah justru mengatakan ucapan yang baik jauh lebih baik dari shadaqah. Jauh lebih baik daripada shadaqah yang tidak ikhlas, yang mengungkit-ungkit setelah memberikan. Maka ucapan yang baik lebih baik daripada dia bershadaqah kemudian dia mengungkit-ungkit dan mengucapkan ucapan yang tidak menyenangkan bagi orang yang menerimanya.

Ayyuhal ikhwah, saudaraku kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم mencontohkan kepada kita tentang ucapan yang baik, yang mana Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda dalam hadits yang shahih:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia mengucapkan kalimat yang baik atau dia diam.

Yang ini menunjukkan bahwa kalau orang tidak bisa mengucapkan ucapan yang baik, yang akan membawa kebaikan pada dirinya dihadapan Allah سبحانه وتعالى, dihadapan manusia, maka hendaknya dia diam. Dengan diam akan menolong dia dari ucapan yang jelek.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, maka marilah kita semua memperbaiki seluruh ucapan kita agar Allah سبحانه وتعالى mencatat kebaikan kepada kita dan juga akan sampai ucapan kita diterima disisi Allah سبحانه وتعالى, kemarilah kita menjauhi segala perkataan yang jelek yang akan menjelekkan kita dan juga akan memberikan pengaruh yang jelek kepada orang yang kita ajak bicara. Sekaligus akan dinilai kejelekan disisi Allah سبحانه وتعالى.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

https://www.dropbox.com/s/52kkm3y4ykit4ag/Hadits%20ke%2014.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar