Selasa, 27 Januari 2015

Jodoh Hadits 40

Syarah Hadits ke-40
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: إِنّ اللَّهَ يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ

Sesungguhnya Allāh mencintai jika seorang diantara kalian melakukan suatu amalan agar memperbaguskannya.

Hadist ini adalah hadits yang tsabit dari Rasulullah Shallahu’alaihi wassalam, yang diriwayatkan oleh Al Imam Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dan dihasankan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahīh Al-Jāmi' AshShghīr.

Hadits yang agung ini menunjukkan bahwasanya Allāh cinta ketika seseorang melakukan amalan maka dia menyempurnakannya, dia memperbaguskannya, dia menjadikan baik dari perbuatannya dan menjadi sempurna.

Yang Allāh Subhānahu wa Ta'ālā mencintai kesungguhan didalam beramal dan ini menunjukkan bahwa kemahiran atau seorang berusaha untuk sempurna di dalam amalannya termasuk perkara yang dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Dan para ulama menyebutkan bahwa maksud di dalam amalan ini (menyempurnakan amalan) adalah bagaimana menjadikan amalan tersebut amalan yang shalih, amal yang baik yaitu amal yang ikhlash karena Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dan menjadikan amalan tersebut sesuai mencontoh (benar sesuai dengan petunjuk) Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Dan hadits yang agung ini ada sabab wurudnya (ada sebab Rasūlullāh mengucapkannya), sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Abu Ya’la dan yang lainnya bahwa ada sebagian shahabat yaitu Qulaib AlJarni bersama bapaknya Syi’ab menghadiri jenazah, yang waktu itu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menghadirinya. Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda ketika itu:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ مِنَ الْعَامِلِ إِذَا عَمِلَ أَنْ يُحْسِنَ

Sesungguhnya Allāh menyukai dari seseorang yang berbuat amalan agar dia memperbagus dari amalan tersebut.

Kemudian ketika itu jenazah dikuburkan dan tidak sesuai tempatnya atau ada yang kurang pas, maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan pada orang yang lain, tutuplah bagian ini sampai kemudian orang-orang mengatakan dalam sunnah kemudian Rasūlullāh menoleh pada mereka dengan mengatakan: “Ini tidak bermanfaat bagi mayyit akan tetapi tidak memudharatkan, akan tetapi sesungguhnya Allāh jika melihat seorang hamba melakukan amalan maka dia mencintaiNya kalau dia sempurnakan dari amalan tersebut".

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, hadits yang agung ini menunjukkan tentang keutamaan seseorang yang berupaya untuk menyempurnakan amalannya.

Dan juga dalam keterangan para ulama bahwa ini mencakup amalan ukhrawi (ibadah) dan juga amalan yang berhubungan dengan dunia. Yang Allāh mencintai jika seorang melakukan sesuatu agar memperbagus dan menyempurnakan dari amalan tersebut yang ini jelas perkara yang sangat diharapkan dari seorang yang beramal.

Allāh mencintai amalan yang sempurna seperti manusia juga mencintai amalan yang sempurna. Maka ketika seorang berupaya menyempurnakan suatu amalannya dan dia termasuk orang yang mengharapkan dari kecintaan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, dengan seorang menyempurnakan amalan maka akan bisa menjadikan seorang akan mendapat cinta Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā selalu memberikan taufik kepada kita agar bisa menyempurnakan seluruh amalan kita dengan berupaya sekuat tenaga, memperbagus seluruh amalan kita, mengikhlashkannya semata kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, memurnikan ittiba' kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, berusaha untuk muhasabah dalam semua amalan kita agar menjadi sempurna.

Kemudian juga berupaya untuk melaksanakan tugas dengan baik karena itu termasuk yang dicintai Allāh ketika seorang melaksanakan tugas dengan sempurna, sekuat tenaga, ini yang termasuk yang dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

بارك الله فيكم.

الله وإياكم من المحبين المتبعين لرسوله صلى الله عليه وآله وسلم

و السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar