Selasa, 27 Januari 2015

Jodoh Hadits 39

Syarah Hadits ke-39
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: إن أفضل عباد الله يوم القيامة الحمادون

“Sesungguhnya hamba Allāh yang paling mulia pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Mu’jamnya, dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam AshShahīh Al-Jamī' AshShaghīr.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, hadits yang agung ini, Rasūlullāh menyatakan sesungguhnya orang (para hamba Allāh) yang paling mulia di hari kiamat adalah yang banyak memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

الحمادون للّه أي الذين يكثرون حمد اللّه

Alhāmmadūn yaitu yang banyak memuji Allāh yaitu mensifati Allāh dengan sifat yang indah, yang Allāh layak menerima seluruh kesempurnaan dari pujian. Dan dia memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā di dalam kondisi apapun, di dalam kondisi senang, dalam kondisi sempit dia selalu memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Dan inilah yang dicontoh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang mana 'alayhish shalātu wassalam ketika datang perkara yang menyenangkan maka beliau memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā seraya mengatakan:

الحمد لله الذي تتم بنعمته الصلهات

Segala puji bagi Allāh yang dengan Allāh-lah sempurna dengan nikmatNya perkara-perkara yang baik.

Dan ketika menjadi perkara yang tidak menyenangkan, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mencontohkan pada umatnya dengan mengucapkan:

الحمد لله على كل حال

Segala puji bagi Allāh di dalam seluruh keadaan.

Ini menunjukkan bahwa di dalam segala kondisi yang terbaik adalah memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, baik dalam kondisi sempit maupun dalam kondisi yang lapang, dalam kondisi susah maupun kondisi gembira, yang semuanya adalah memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā di dalam segala kondisi.

Dan orang yang paling banyak memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, dihadapan makhlukNya merekalah orang-orang yang paling mulia pada hari kiamat di hadapan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, hadits yang agung ini menunjukkan tentang perkara yang agung, yang menjadikan seorang mulia disisi Allāh Subhānahu wa Ta'ālā yaitu ketika mereka selalu memuji Allāh dalam segala kondisi, dalam kondisi senang memuji Allāh. Dalam kondisi sempit dan susah memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā karena semuanya adalah nikmat Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, dengan kehendak Allāh, dengan hikmahNya. Yang semuanya adalah baik bagi seorang hamba. Setiap takdir Allāh adalah baik, tidak ada satu pun takdir Allāh yang tidak baik, baik dalam kondisi menyenangkan, kalau dia bersyukur Allāh akan memberikan pahala yang besar bagi dirinya.

Kalau dia dalam kondisi sempit kemudian dia bersabar maka akan mendapat pahala dari Allāh Subhānahu wa Ta'ālā sekaligus akan dihapus dari kesalahannya dan diangkat derajatnya.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, demikian juga bahwa diantara sifat orang-orang yang memuji Allāh ini, keutamaan mereka adalah mereka yang pertama kali dipanggil pada hari kiamat ke surga, sebagaimana hadits yang shahih dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

أَوَّلُ مَنْ يُدْعَى إِلَى الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يَحْمَدُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ         ّ

Sesungguhnya orang-orang yang pertama kali dipanggil ke surga adalah orang yang banyak memuji Allāh, yaitu orang-orang yang memuji Allāh dalam kondisi sempit maupun kondisi lapang.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, maka juga diantara sifat umat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, bahwa mereka adalah alhammādūn yaitu yang banyak memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, yang diriwayatkan bahwa ini terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu, yang diriwayatkan bahwa umat Rasūlullāh sifat mereka adalah alhammādūn yaitu pemuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, maka marilah kita selalu memuji pada Allāh, meyakini dan juga berupaya untuk mengembalikan semua pada Allāh, mengimani seluruh sifat Allāh yang mulia, bahwa seluruh takdirnya adalah baik bagi kita semua. Sehingga kita memuji Allāh dalam segala kondisi, yang kondisi lapang kita bersyukur pada Allāh. Kondisi sempit kita bersabar, yaitu semua baik bagi kita. Sebagaimana sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

عَجَبًا لأمرِ المؤمنِ إِنَّ أمْرَه كُلَّهُ لهُ خَيرٌ وليسَ ذلكَ لأحَدٍ إلا للمُؤْمنِ إِنْ أصَابتهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فكانتْ خَيرًا لهُ وإنْ أصَابتهُ ضَرَّاءُ صَبرَ فكانتْ خَيرًا لهُ

Sungguh menakjubkan perkara seorang mu’min sesungguhnya seluruh perkara adalah kebaikan. Jika dia mendapat kebaikan dia bersyukur, itulah baik bagi dia, jika menimpa padanya perkara yang tidak menyenangkan maka dia bersabar maka ini adalah baik bagi dirinya.

Maka setiap mu’min adalah baik dalam segala kondisi dan mereka selalu memuji Allāh Subhānahu wa Ta'ālā sebagaimana dinyatakan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang memuji Allāh ketika dalam kondisi kebaikan, kondisi yang senang mengucapkan:

الحمد لله الذي تتم بنعمته الصلهات

Dan ketika kondisi tidak menyenangkan beliau mengatakan:

الحمد لله على كل حال

Dan semoga selalu memberikan taufik pada kita, untuk mengikuti petunjuk Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan mengamalkan dalam kehidupan kita.

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Tidak ada komentar:

Posting Komentar