Selasa, 27 Januari 2015

Jodoh Hadits 38

Syarah Hadits ke-38
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Yang terdekat dari kalian kepada diriku pada hari kiamat majlisnya adalah yang paling bagus dari kalian akhlaqnya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dan Tirmidzi dan yang lainnya dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahih Al-Jāmi' Ash-Shaghīr.

Hadist yang agung ini menunjukkan kepada kita tentang perkara yang penting sekali. Yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyatakan keutamaannya yaitu barang siapa yang menghendaki dekatnya tempatnya (majlisnya) pada hari kiamat dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam maka hendaknya dia membaguskan dari akhlaqnya.

Karena sesungguhnya seorang akan dikumpulkan dengan orang yang paling dia dicintai. Dan sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mencintai orang-orang yang berakhlaq mulia. Yang makārim akhlāq (akhlaq yang mulia) adalah sifat dari sifat para nabi, para shiddiqīn dan juga orang-orang yang shalih. Yang dengan akhlaq yang mulia inilah maka didapatkan derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia.

Yang mana Allāh 'Azza wa Jalla telah mengkhususkan nabiNya dengan suatu ayat yang menggabungkan seluruh akhlaq yang mulia, yang mana Allāh 'Azza wa Jalla berfirman dalam kitabNya:

و انك لعلى خلق عظيم

“Sesungguhnya engkau (Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam) diatas akhlaq yang agung.”

Kemudian juga dengan husnul khulūq (akhlaq yang mulia/baik) akan mewajibkan membawa kepada saling mencintai dan saling menyayangi, kemudian juga saling membantu. Sebaliknya, dengan akhlaq yang jelek akan menimbulkan saling membenci, saling dengki dan saling memusuhi

Oleh karena itulah maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam begitu banyak didalam hadits-haditsnya menghasung kita semua kaum muslimin agar berakhlaq yang mulia.

'Alayhish shalātu was salām bersabda:

أكثر ما يدخل الناس الجنة التقوى وحسن الخلق

Kebanyakan yang memasukkan manusia ke surga adalah taqwa kepada Allāh dan akhlaq yang mulia.

Kemudian juga dalam hadits yang lain Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ

Sesungguhnya orang dengan akhlaq yang baiknya bisa mencapai derajat orang yang banyak berpuasa dan banyak qiyamul lail.

Kemudian juga manusia yang paling dicintai Allāh adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan diantara amalan yang mulia yang dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā adalah kesenangan yang dimasukkan ke dalam diri seorang muslim, yaitu ketika dia memberikan sikap yang baik yang menyenangkannya, ini merupakan perkara dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Dan masih banyak lagi dari arahan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam agar setiap muslim berakhlaq yang mulia menahan diri dari hal yang tidak baik.

Dan juga sirah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah contoh yang terbaik di dalam akhlaq yang mulia. Bagaimana beliau bermualamah, bergaul dengan dirinya bersama istri-istrinya, tetangganya, kaum muslimin yang lemah dan yang jahil (yang bodoh) dari mereka. Bahkan bagaimanakah beliau 'alayhish shalātu was salām bersama orang kafir, yang Allāh berfirman dalam kitabNya:

ولا يجر منكم شنئان قوم على ألا تعدلوا اعدلو هو أقرب للتقوى

Janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum menjadikan kalian tidak adil. Dan berbuat adilah karena adil lebih dekat kepada takwa.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, hadits yang agung ini menunjukkan kepada kita tentang cara bagaimana kita menjadi orang yang terdekat dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat yaitu dengan membaguskan, memuliakan dari akhlaq kita semua.

Dan pokok (landasan) dari akhlaq yang mulia adalah hendaknya seseorang dia memberikan kebaikan yang dimiliki, yang dia mampu kepada kaum muslimin kepada saudaranya. Kemudian menahan diri dari mengganggu mereka dan juga berupaya menyikapi mereka dengan akhlaq yang baik dengan sikap yang menyenangkan mereka.

Sebaliknya akhlaq yang tercela adalah ketika seseorang memberikan sikap yang jelek dan juga mengganggu dan juga tidak menyikapi dan tidak menghadapi saudaranya dengan sikap yang baik.

Ini adalah akhlaq yang tercela yang selayaknya dijauhi oleh setiap muslim agar dia termasuk orang-orang yang berakhlaq mulia yang dekat dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, maka marilah kita semua berupaya untuk menjadi orang yang terdekat dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat dengan membaguskan dari akhlaq-akhlaq kita, agar termasuk orang-orang yang terdekat dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā selalu memberikan taufiq pada kita agar bisa mengikuti petunjuk Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Bahkan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyatakan bahwa kesempurnaan iman dari seorang mu’min diukur dengan kebagusan dari akhlaqnya.

Yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ أَخْلَاقًا،

Orang-orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaqnya.

Maka hendaknya setiap mu’min beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dengan akhlaqnya dan dengan bagaimana baiknya dia bergaulnya bersama seluruh manusia karena Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Bukan karena mengharapkan dukungan mereka, atau mengharapkan kedudukan atau harta ataupun pujian dari mereka atau ingin meminjam harta dari mereka.

Tapi bergaullah dengan manusia dengan baik agar dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Dan agar dia dicintai oleh manusia dengan dia dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Maka jadilah seorang mu’min menjadikan husnul khuluq sebagai ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā. Yang dia berupaya bergaul dengan manusia dengan kemahirannya dalam pergaulan dengan mereka dengan baik, dengan orang yang kaya, dengan orang yang miskin, dengan seorang direktur dan juga tukang sapu. Dan seorang yang miskin dengan seorang yang kaya, dia mempergauli mereka dengan baik, sesuai yang dipetunjukkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, marilah kita memperbagus akhlaq kita agar termasuk orang yang dekat dengan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat.

جعلنا الله وإياكم من الفائزين من المحبين المتبعين لرسوله صلى الله عليه وآله وسلم.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar