Selasa, 27 Januari 2015

Jodoh Hadits 37

Syarah Hadits ke-37
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: إِذَا كَانَ اثْنَانِ يَتَنَاجَيَانِ فَلا تَدْخُلْ بَيْنَهُمَا

Jika ada 2 orang yang saling berbisik maka janganlah kamu masuk diantara keduanya.

Ini adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan Al-Hakim dalam Mustadrāk, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmd dalam Musnadnya, dan Imam Asakir dalam kitab Tarikh Dimasyq. Dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani didalam Shahīh Al-Jami' AshShaghīr. Kemudian juga didalam Silsilah Hadīts AshShahīhah.

Hadits ini menunjukkan adab yang penting yang selayaknya diikuti oleh setiap muslim, yaitu jika ada 2 orang yang saling berbisik dengan bisikan yang merupakan rahasia antara keduanya, maka janganlah kamu masuk diantara keduanya, jangan kamu ikut-ikutan ke dalam perkara yang dirahasiakan keduanya atau kamu mendengarkan, yang ini akan menyakiti keduanya. Dan Allah membenci 2 orang yang menyakiti mu'min yang lainnya.

Hadits ini menujukkan adab yang agung yang selayaknya diikuti setiap muslim yaitu bahwasanya hendaknya dia meninggalkan hal yang bukan urusannya dan ini juga masuk dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه

Termasuk baiknya keIslaman seseorang, dia meninggalkan apa yang merupakan bukan urusannya.

Yang tidak berhubungan dengan dunia dan akhiratnya. Yang hadits ini menunjukkan tentang adab bahwa seseorang dilarang untuk nimbrung atau masuk di dalam pembicaraan 2 orang yang mereka tidak suka ketika ada orang lain yang mendengarkan, makanya ketika ada yang masuk mereka keduanya tidak suka, ini dilarang oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Dan ini termasuk dari peringatan (larangan) dari hal yang akan membuat ketidaksukaan dan membuat permasalah diantara sesama mu’min yaitu ketika mereka merasa diganggu dengan didengarkan rahasia dari keduanya. Yang ini jelas akan menimbulkan perasaan tidak enak, menimbulkan perasaan yang tidak senang yang akan membuat hubungan tidak baik diantara sesama kaum mu’minin.

Maka selayaknya ada 2 orang yang saling berbisik maka kita tidak masuk dalam pembicaraan keduanya agar kita tidak menyakiti keduanya. Yang Allah membenci orang yang menyakiti mu’min yang lainnya.

Kemudian juga ada faidah hadits ini bahwa ini termasuk larangan dari mencari-cari rahasia orang lain. Yang ini juga otomatis merupakan larangan dari mencari-cari atau berupaya melihat dari rahasia orang lain yang ini merupakan adab yang jelek ketika orang mencari-cari rahasia dari seorang mu’min yang lainnya.

Kemudian juga ada adab yang lain bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melarang ketika hanya bertiga, kemudian dua orang berbisik, ini juga dilarang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam karena akan menyedihkan, membuat sedih orang yang ketiga ini. Dia merasa tidak di-orang-kan dan dia merasa bahwa keduanya mengucilkan dia. Ini juga termasuk dari perkara yang dilarang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Makanya yang pertama dilarang yaitu ketika ada 2 orang yang berbisik Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam melarang orang yang ke-3 masuk dalam ke-2nya.

Demikian juga ketika hanya bertiga, maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam juga melarang 2 orang kemudian berbicara sendiri dengan pembicaraan yang tidak didengar oleh orang yang ketiga.
Dan dua-duanya adalah perkara yang dilarang oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Maka selayaknya setiap mu’min menjauhi dua hal ini yaitu:
⑴ Masuk dalam pembicaraan 2 orang sedang merahasiakan sesuatu.
⑵ Demikian juga jangan sampai ketika ada 3 orang kemudian yang 2 orang berbicara berbisik-bisik dengan tanpa mempedulikan pada orang ke-4.

Kaum mu’minin yang dirahmati Allāh 'Azza wa Jalla, semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā memberikan kebaikan pada kita semua, memberikan kepada kita taufiq bisa mengikuti adab-adab yang islami, adab-adab yang ditunjukkan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan menjauhkan kita dari adab-adab yang tercela yang akan membuat kejelekan diri kita dan juga kepada setiap mu’min yang lainnya.

والله أعلم بالصواب

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar