Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 32

Syarah Hadits ke-32
Oleh Ustadz Arif Fathul 'Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah bersabda "Dua raka'at sebelum shalat Shubuh lebih baik dari dunia dan apa yang ada didalamnya".

Ini adalah hadits yang agung yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dan yang lainnya,yang mana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan bahwa 2 raka'at sebelum Shubuh lebih baik dari dunia seisinya.

Yang ini menunjukkan kepada kita tentang agungnya keutamaan 2 raka'at sebelum Shubuh ini yang Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyatakan bahwa 2 raka'at ini lebih baik dari dunia seisinya.

Yang ini menunjukkan tentang agungnya dari keutamaannya, yang ini juga lebih dicintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dari dunia seisinya.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, hadits yang agung ini menunjukkan kepada kita tentang keutamaan dari 2 raka'at sebelum Shubuh, karena masuk rak'atal fajri disini, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, seperti Imam Nawawi dalam Kitab Riyādhush Shālihīn dan juga Syaikh Muhammad Shalih 'Utsaimin didalam Syarahnya menyatakan bahwa maksud dari ركعة الفجر (rak'atal fajri) artinya 2 raka'at sebelum Shubuh.

Yang mana shalat 2 raka'at sebelum Shubuh memiliki keutamaan-keutamaan, sebagaimana datang hadits yang shahih dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam diantaranya adalah disunnahkan untuk meringankannya. Sehingga kalau seseorang memanjangkan 2 raka'at sebelum Shubuh ini maka dia menyelisihi dari sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Bahkan 'Aisyah ketika melihat Rasūlullāh shalat 2 raka'at sebelum Shubuh, beliau mengatakan "Hampir-hampir aku mengatakan boleh tidak membaca dengan AlFatihah karena sangat saking ringannya.
Kemudian juga bahwa 2 raka'at sebelum Shubuh ini disunnahkan dengan bacaan tertentu yaitu dengan membaca surat Al-Kāfirūn pada raka'at yang pertama dan surat Al-Ikhlāsh pada raka'at yang kedua.

Atau dengan membaca firman Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dalam Surat Al-Baqarah

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ [البقرة: 136]

Dan ini pada raka'at yang pertama, kemudian raka'at kedua membaca

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ [آل عمران:64]

Yaitu membaca ayat Al-Baqarah didalam raka'at yang pertama dan Ali 'Imran dalam raka'at yang kedua.

Kemudian juga dalam hadits-hadits yang shahih bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam begitu sangat dalam menjaga 2 raka'at sebelum Shubuh ini.

Sampai-sampai beliau tidak pernah meninggalkan keduanya walaupun kondisi safar, ketika dirumah maupun ketika safar,    beliau tidak pernah meninggalkan 2 raka'at sebelum Shubuh ini.

Maka hendaknya setiap muslim berusaha menjaga dan melakukan dari 2 raka'at sebelum Shubuh ini, baik diwaktu mukim maupun ketika safar. Dan jika seorang ketinggalan waktu sehingga dia belum sempat shalat qabliyyah (atau shalat 2 raka'at sebelum Shubuh ini), maka boleh dia shalat setelah shalat Shubuh, entah saat waktu itu juga (setelah shalat Shubuh langsung) atau dia menunggu sampai matahari meninggi setinggi tombak yaitu ketika waktu dhuha yang mana dibolehkan dua-duanya sebagaimana datang dari riwayat yang shahih dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita semua berupaya untuk mencontoh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, meneladani dari sunnah-sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam semampu yang kita bisa melaksanakan, sekuat tenaga.

Dan sungguh Allāh telah berfirman dalam kitabNya:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya didalam diri Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam terdapat suri tauladan yang baik bagi siapa saja yang berharap Allāh dan hari akhir dan berdzikir kepada Allāh dengan dzikir yang banyak. (Al-Ahzab 21)

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā memberikan taufiq kepada kita didalam mengikuti dan menghidupkan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dikehidupan kita agar mendapat rahmat Allāh dan ridha Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

و آخر دعونا، الحمد لله رب العالمين

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


https://www.dropbox.com/s/sbpa79x5dxdkii8/Hadits%20ke%2032.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar