Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 26

Syarah Hadits ke-26
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: الإِسْلامُ يَعْلُو وَلا يُعْلَى

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bersabda: "Islam adalah tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya".

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Imam AdDaruquthni dalam Sunannya, kemudian juga Royyani dalam Musnadnya dan dinyatakan hadits ini hadits yang hasan oleh Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari. Dan juga dinyatakan hasan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Albani dalam Shahih Jami' AshShaghir.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, inilah hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan Islam secara mutlak.

الإِسْلامُ يَعْلُو وَلا يُعْلَى

Islam adalah tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya.

Karena dia adalab haq yang datang dari Allah سبحانه وتعالى, tidak ada kebenaran dari agama yang diterima disisi Allah kecuali yang datang dari Islam. Yang hadits ini merupakan hadits yang agung yang menunjukkan wajibnya kita bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالى yang telah memilihkan kita kepada Islam yang merupakan agama yang paling tinggi, tidak ada yang diatasnya.

Yang hadits ini menunjukkan bahwa pemeluk agama Islam diatas seluruh pemeluk agama yang lain, secara mutlak. Makanya Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menunjukkan bahwa ketika Kaum mu'minin adalah haq maka mereka adalah diatas semuanya, derajatnya diatas seluruh pemeluk agama yang lain. Sehingga datang beberapa perintah atau beberapa petunjuk Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم untuk memuliakan kaum muslimin dan menghinakan dari orang-orang kafir sebagaimana ketika bertemu dengan orang kafir di satu jalan yang mereka dipersempit jalan mereka.

Maka senantiasa agama yang haq ini terus meninggi, tidak ada yang mengunggulinya, kemudian juga termasuk didalamnya manusia semakin banyak-semakin banyak sampai hari kiamat.

Sebagaimana telah datang disyarah berita Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم, juga dalam hadits ini bahwa Islam adalah tinggi, tidak ada yang menandinginya.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, diantara makna dari hadits ini sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Berkata Qotadah رحمه اللّه تعالى sebagaimana dinukil oleh Imam AlBaihaqy bahwa jika ada pasangan suami istri yang masuk Islam maka anaknya adalah mengikuti orang masuk Islam diantara keduanya. Karena ketinggian daripada Islamnya. Maka anak ini mengikuti orangtua masuk Islam dan tidak boleh mengikuti yang kafir dari keduanya.

Sebagaimana ketika ada anak yang dilahirkan dari orang yang kafir dan orang yang muslim maka dia dihukumi keislamannya.

Kemudian juga datang dari perkataan para ulama yang lain seperti Ibnu Hazm yang beliau mengatakan:

إذا أسلمت يهودية أو نصرانية تحت كافر يفرق بينهما

Jika ada seorang wanita Yahudi atau wanita Nashrani masuk Islam yang dia diperistri oleh seorang yang kafir maka dipisahkan antara keduanya.

Karena dia sudah Islam sedangkan dia tinggi atas segalanya, tidak boleh dia dibawah seorang kafir, tidak boleh dia menjadi istri seorang yang kafir.

Kemudian juga ada yang mengatakan bahwa makna hadits ini, ketinggian ini dari segi hujjah (argumen), kemudian dari segi akibat (akhir yang tinggi) bagi kaum muslimin. Yang ini juga jelas milik kaum muslimin bahwa mereka memiliki ketinggian dari hujjah, dari argumen diatas seluruh agama yang lain. Kemudian juga mereka akan mendapat akhir yang baik dibandingkan dengan pemeluk agama yang lainnya.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, maka marilah kita bersyukur kepada Allah سبحانه وتعالى yang telah memberikan kita agama yang lurus, agama yang haq, agama yang tertinggi, tidak ada yang diatasnya dan rasa syukur yang diwujudkan dengan kita mengikutinya agar kita mendapatkan kemuliaannya. Karena sesungguhnya 'izzah (kemuliaan) adalah ketika seorang mengamalkan Islam dengan sempurna.

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ

Dan 'izzah itu milik Allah dan RasulNya dan orang-orang yang beriman. (Faathir 10)

Semakin seseorang sempurna keIslamannya, semakin tinggi kemuliaannya.

Sebagaimana dalam hadits yang lain tatkala kaum mu'minin telah meninggalkan banyak dari ajaran Islam maka Allah menghinakan mereka. Tidak akan diangkat kehinaan ini sampai mereka kembali kepada Islam yang shahih, Islam yang dibawa Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم dan diajarkan kepada para shahabatnya. Kemudian diajarkan para shahabat kepada generasi yang datang setelah mereka.


https://www.dropbox.com/s/ay97wnfzpa94gbi/Hadits%20ke%2026.aac?dl=0


Tidak ada komentar:

Posting Komentar