Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 19

Syarah Hadits ke-19
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم فِيْ الحَدِيْثِ الصّحِيْحِ إِنَّ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم telah bersabda dalam hadits yang shahih, sesungguhnya pintu-pintu surga dibawah naungan-naungan pedang.

Ini adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya dan yang lainnya.

Hadits ini hadits yang agung yang menunjukkan tentang keutamaan dari jihad fi sabilillaah. Yaitu bahwasanya pintu-pintu surga berada dibawah naungan-naungan pedang. Maksudnya, barangsiapa yang berperang dijalan Allah سبحانه وتعالى, maka jihadnya inilah yang akan menjadikan sebab baginya dalam memasukkan ke surga dari pintu-pintunya. Dan juga datang hadits yang shahih dari Rasulullah صلّى الله عليه و سلّم: Bahwasanya disurga ada sebuah pintu yang disebut Baabul Jihad (pintu jihad) yang dimasuki oleh orang-orang berjihad fi sabilillah.

Kaum mu'minin رحمهم الله تعلى, Rasulullah صلّى الله عليه و سلّم telah bersabda bahwa pintu-pintu surga dibawah naungan-naungan pedang. Hadits ini hadits yang agung yang datang dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم yang menunjukkan tatkala seseorang berjihad fi sabilillah, yang dia ketika berjihad dia berada di bawah naungan pedang-pedang, ini menunjukkan berkecamuknya peperangan. Yang ini menunjukkan dekatnya dia dengan musuh karena kebanyakan dari senjata-senjata peperangan adalah pedang.

Kemudian berkata AthThibiy dalam memaknai hadits ini, bahwa sabda Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم:

قوله تحت ظلال السيوف مشعر بكونها مشهرة غير مغمدة

Sabda Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم bahwa dibawah naungan-naungan pedang menunjukkan pedang-pedang ini dalam keadaan terhunus dan tidak pada sarung-sarungnya. Kemudian juga kata AthThibiy:

ثم هو مشعر بكونها واقعة فوق رؤوس المجاهدين كالظلال

Ini juga memberikan isyarat bahwa pedang-pedang ini berada di atas kepala-kepala para mujahid seperti naungan-naungan.

ثم هو على التسايف والتضارب في المعارك

Kemudian ini juga menunjukkan saling menebaskan pedang, saling menghunuskan pedang dan saling menyerang dengan pedang didalam peperangan-peperangan.

Kemudian berkata AthThibiy:

ثم هو على إعلاء كلمة الله العليا ونصرة دينه القويم الموجبة لأن يفتح لصاحبها أبواب الجنة كلها

Yang juga dengan ini maka dia meninggikan kalimat Allah yang tinggi kemudian membela kaum yang lurus yang dengan ini akan mewajibkan dibukakan pintu-pintu surga kepada orang yang melakukannya. Yang juga dia akan membukakan dari pintu-pintu surga, masuk surga sesuai dengan apa yang dia kehendaki, dari pintu mana yang dia kehendaki.

Berkata Imam AnNawawi رحمه اللّه tentang makna hadits ini:

أَنَّ الْجِهَادَ وَحُضُورَ مَعْرَكَةِ الْقِتَالِ طَرِيقٌ إِلَى الْجَنَّةِ وَسَبَبٌ لِدُخُولِهَا .

Bahwasanya jihad dan hadir dalam peperangan fi sabilillah adalah jalan menuju surga, sebab masuknya kedalam surga.

Yang hadits ini hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan dari orang yang berjihad fi'il sabilillah yang berperang di jalan Allah سبحانه وتعالى bahwa dia akan dimasukkan Ke surga Allah سبحانه وتعالى, bahwa jihad salah satu sebab dimasukkan Ke dalam surga Allah سبحانه وتعالى bahkan banyak sekali nikmat yang lain yang menunjukkan keutamaan jihad fi'il sabilillah. Bahkan Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم menyatakan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya:

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Siapa yang tidak pernah berperang dan tidak pernah berkeinginan perang maka dia mati dalam keadaan cabang dari kemunafiqan.

Berkeinginan untuk perang dalam hatinya maka dia mati dari satu cabang kemunafiqan. Ini menunjukkan bahwasanya orang yang beriman berharap dia berjihad berandai-andai, dia berangan-angan, dia berjihad sungguh-sungguh karena Allah سبحانه وتعالى.

Ayyuhal ikhwah, kaum mu'minin رحمهم الله تعالى, maka jihad fi sabilillah juga disebutkan oleh Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم disebutkan dia adalah

ذَرْوَةُ السَّنَامِ الإسْلاَمِ

dia puncak yang tertinggi dari amalan islam.

Yang ini menunjukkan bahwa jihad ibadah yang mulia, ibadah yang agung, yang membawa pelakunya kepada surga Allah سبحانه وتعالى dan tentunya ketika disebutkan ibadah maka wajib seorang untuk mengikuti petunujuk Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم didalam ibadah jihad ini karena tidaklah diterima ibadah jihad kecuali dengan ikhlash kepada Allah سبحانه وتعالى dan ittiba' kepada Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم dan di antara jihad, ada yang dia adalah diterima oleh Allah adalah karena sesuai syarat-syarat yang dibutuhkan sesuai dengan Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم. Ada yang tidak diterima karena tidak mengikuti petunjuk Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم.

Maka hendaknya kita mengikuti petunjuk Rasulullah dalam berjihad yaitu dengan dibawah komando dari imam yang syar'i, kemudian juga dengan qudrah (kemampuan), yang ini juga merupakan pokok yang agung.

Dan bahwa jihad adalah ujian ketika terpenuhi dari syarat-syarat dari orang yang berjihad ini, kemudian juga tidak melanggar dari syari'at Allah سبحانه وتعالى dan bertujuan untuk menegakkan kalimat Allah, bukan karena ingin dilihat manusia atau karena dianggap berani dan sebagainya.

Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, semoga Allah سبحانه وتعالى memberikan taufiq kepada kita untuk selalu berjihad dijalan Allah سبحانه وتعالى, berjihad dengan jiwa, berjihad dengan apa yang kita miliki dari ucapan ataupun harta dan yang lainnya, yang semua ini merupakan tebusan pada surga Allah سبحانه وتعالى.

Dan Rasulullah dalam hadits yang shahih

المجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله

Orang yang berjihad melawan hawa nafsunya dan keta'atan kepada Allah سبحانه وتعالى.

Maka hendaknya kita berupaya mengajak jiwa kita kepada Allah سبحانه وتعالى dan tidak mungkin seseorang berjihad dengan jihad yang benar kecuali dia bisa melawan hawa nafsunya, menundukkan hawa nafsunya dalam mengikuti petunjuk Allah سبحانه وتعالى.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita dalam semua kebaikan dan menjauhkan kita dari semua kejelekan.

و آخر دعونا، الحمد لله رب العالمين.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.


https://www.dropbox.com/s/71bent8buhuxh3l/Hadits%20ke%2019.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar