Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 21

Syarah Hadits ke-21
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: أحب الأعمال إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Hadits yang muttafaqun 'alaih.

Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم telah bersabda dalam hadits yang disepakati akan keshahihannya yang diriwayatkaa oleh Bukhari dan Muslim dalam kedua shahihnya.

أحب الأعمال إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus dilakukan meskipun sedikit.

Inilah hadits yang agung yang menunjukkan kepada kita tentang amalan yang paling dicintai Allah سبحانه وتعالى‏. Yang Rasulullah menyebutkan dalam hadits ini bahwasanya amalan yang paling dicintai Allah سبحانه وتعالى adalah أدْوَمُهَا (adwaamuhaa) , yaitu yang paling banyak yang paling terus menerus, yang istimrar, yang kontinyu. Inilah yang amalan yang paling dicintai Allah سبحانه وتعالى, yang ini menunjukkan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh pensyarah dari hadits ini bahwa:

أكثرها ثوابا أكثرها تتابعا ومواظبة

Bahwa amalan yang paling banyak dicintai Allah adalah yang paling banyak dilakukan secara terus menerus/yang kontinyu. Yang ini dijelaskan oleh para ulama kita tentang keutamaan dari amalan yang terus menerus kita lakukan.

Berkata sebagian dari pensyarah dari hadits ini, diantaranya adalah Imam AlKarmani bahwa maksud adwam dalam hadits ini adalah af'al (shighat tafdhil), dawam

الكرماني : وأدوم أفعل تفضيل من الدوام وهو شمول جميع الأزمنة على التأبيد

Yaitu meliputi seluruh waktu selama-lamanya.

Yaitu inilah yang dimaksud dengan adwam yaitu yang terus menerus dilakukan, tidak terputus. Inilah yang dicintai Allah سبحانه وتعالى.

Maka hadits yang agung ini menunjukkan hasungan kepada kita untuk melakukan amalan kontinyu, yang dicintai Allah bukan yang banyak yang kemudian terputus, tidak diragukan berikutnya. Akan tetapi yang dicintai Allah adalah amalan yang paling dicintai Allah adalah yang sedikit yang kemudian dilakukan secara kontinyu, yang menunjukkan tentang terusnya dari penghambaan dia kepada Allah سبحانه وتعالى.

Berkata Imam AnNawawi رحمه اللّه dalam syarah hadits ini:

قال النووي -رحمه الله-: “قَلِيْلُ العَمَلِ الدَّائِمِ خَيْرٌ مِنْ كَثِيْرٍ مُنْقَطِعٍ، وَإِنَّمَا كَانَ القَلِيْلُ الدَائِمُ خَيْرًا مِنَ الكَثِيْرِ المُنْقَطِعِ لِأَنَّ بِدَوَامِ القَلِيْلِ تَدُوْمُ الطَاعَةُ وَالذِّكْرُ وَالمُرَاقَبَةُ وَالنِّيَةُ وَالإِخْلَاصُ وَالإِقْبَالُ عَلَى الخَالِقِ، وَيُثْمِرُ القَلِيْلُ الدَائِمُ بِحَيْثُ يَزِيْدُ عَلَى الكَثِيْرِ المُنْقَطِعِ أَضْعَافًا كَثِيْرَةً”.

Bahwa yang sedikit yang terus menerus lebih baik daripada amalan yang banyak yang terputus karena dengan terus menerusnya amalan yang sedikit ini maka akan terus menerus juga keta'atan kepada Allah سبحانه وتعالى. Dan dzikir dan terus menerus diawasi oleh Allah dan niat dan keikhlashan dan terus menerus berharap kepada Allah سبحانه وتعالى. Dan terus berbuah dari yang sedikit terus menerus ini yang akan menambah lebih dari amalan yang banyak yang terputus dengan kelipatgandaan yang banyak.

Yang ini menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukan amalan yang terus menerus meskipun sedikit dia terus dalam keta'atan kepada Allah سبحانه وتعالى. Berupaya untuk meniatkan ikhlash kepada Allah, merasa diawasi Allah dan menghadap kepada Allah سبحانه وتعالى. Dan bahkan dengan yang sedikit terus menerus ini akan membuahkan hasil yang berlipatganda daripada yang banyak kemudian langsung terputus.

Maka dengan terus menerus dalam beramal, akan terus menerus juga hubungan hati dengan penciptanya Allah سبحانه وتعالى, yang akan meneguhkan seseorang di dalam keimanannya dan istiqomahnya.
Kemudian juga dengan terus menerus akan mengupayakan jiwa untuk selalu mawas diri dan tidak gampang lalai dan terus di dalam kebaikan dan ini akan memudahkan dia untuk melaksanakannya.

Kemudian juga dengan terus menerus di dalam amalan yang shalih akan menyebabkan seorang selamat dari perkara-perkara yang ditakutinya. Kemudian juga diantara hikmah yang disebutkan oleh para ulama, kenapa amal yang terus menerus ini lebih dicintai? Karena jiwa ini akan merasa biasa dengannya sehingga dia akan selalu juga terbiasa didalam kedekatan dan bertaqarrub kepada Allah سبحانه وتعالى.

Kemudian juga disebutkan bahwa orang yang meninggalkan amalan meskipun dia banyak sekedar melakukan amalan tersebut kemudian dia tinggalkan seperti orang yang berpaling, sesudah dia bertemu dan telah baik hubungannya kemudian dia berpaling. Karena orang yang terus menerus, dia selalu meneruskan di dalam keta'atan kepada Allah سبحانه وتعالى maka tidaklah orang yang terus menerus dimuka pintu seperti orang yang bersungguh-sungguh kemudian dia pergi.

Yang dikatakan oleh sebagian orang-orang yang mereka menghamba kepada Allah سبحانه وتعالى maka dia berkata:

Jangan engkau memutus dari hubungan kepada Allah سبحانه وتعالى meskipun nampak padamu tidak diterima. Dan cukuplah merupakan kemurahan bagimu bahwa dia telah meluruskanmu dalam khidmah kepadanya.

Ayyuhal mu'minun, kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, maka hadits yang agung ini menunjukkan perkara yang penting sekali daripada kita yaitu pentingnya seorang kontinyu/terus menerus dalam amalannya, tidak terputus amalannya, istiqomah, terus menerus dalam amalan tersebut, tidak terputus ini adalah yang paling dicintai Allah سبحانه وتعالى.

Dan juga menunjukkan bahwa dengan seorang beramal terus menerus meskipun sedikit Allah akan memberikan taufiq kepadanya untuk bisa langgeng melakukan amalan tersebut karena dia merasa butuh kepada Allah سبحانه وتعالى di dalam seluruh waktu-waktunya.
Kaum mu'minin yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, dan diantara hikmah yang disebutkan oleh para ulama didalam tentang terus menerusnya amalan lebih dicintai Allah سبحانه وتعالى maka bahwa amalan yang sedikit ini akan lebih bisa seorang meluruskan dan membetulkan dan mengarahkan amalan tersebut ke dalam jalan yang benar, karena dengan amalan yang sedikit ini seseorang akan lebih bisa mengoreksi dan membenarkan dari amalan tersebut daripada amalan yang banyak yang kemudian ditinggalkan.

Karena dengan terus menerus dia beramal kemudian mengoreksi dan akan semakin fokus dengan amalannya sebagaimana sesuai dengan petunjuk Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم. Makanya banyak dari pernyataan dari para salaf yang mereka mengatakan bahwa:

اقْتِصَادٌ فِي سُنَّةٍ خَيْرٌ مِنَ اجْتِهَادٍ فِي بِدْعَةٍ

Sedikit sedang didalam sunnah lebih baik daripada seseorang melakukan sesuatu yang banyak tetapi dalam kebid'ahan, karena dengan yang sedikit sesuai sunnah akan bisa melanggengkan dari amal tersebut karena Allah akan meluruskannya, Allah akan menjadikan terus menerus amalannya dengan dia mengikuti sunnah Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم, Allah mencintainya, ittiba' kepada sunnah Allah mencintai seseorang hamba.

Ayyuhal mu'minun kaum mu'minun yang dirahmati Allah سبحانه وتعالى, maka hadits yang agung ini menunjukkan perkara yang penting bagi kita agar kita terus menerus dalam amalan kita. Dan inilah yang sering diwasiatkan oleh para salafush shaalih bahwa mereka menashihatkan agar kita selalu beramal yang kontinyu dan terus menerus. Ini jauh lebih baik daripada seseorang yang beramal yang banyak, kita beramal banyak tetapi kita tinggalkan. Dan inilah cinta Allah سبحانه وتعالى sebagaimana dalam hadits yang shahih yang tadi telah kita dengarkan dari Rasulullah صلّى اللّه عليه وسلّم.

Wa aakhiru da'wana,

الحمد لله رب العالمين

و صلى الله على محمد و على آله و صحبه أجمعين

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

https://www.dropbox.com/s/x3141x949ajpt85/Hadits%20ke%2021.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar