Jumat, 23 Januari 2015

Jodoh Hadits 31

Syarah Hadits ke-31
Oleh Ustadz Arif Fathul Ulum, LC

بسم اللّه. إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه و على آله و أصحابه ومن واله و سلم تسليما كثيرا. أما بعد.

قَدْ قَالَ رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم: المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: “Seseorang bersama dengan orang yang dia cintai”.

Ini adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim didalam kedua shahihnya dan merupakan hadits yang agung yang menunjukkan bahwa seseorang bersama orang yang dia cintai, secara thabi'i, secara logika dan secara hasilnya.

Maka seseorang yang memperhatikan sesuatu dia akan terdorong kepadanya, dan terdorong kepada pemilik dari sesuatu tersebut entah dia menyadari atau tidak menyadari. Maka jiwa ini akan menuju pada apa yang dia cintai, maka seseorang bersama orang yang dia cintai.

Ini hadits yang agung yang menunjukkan kepada kita bahwa seseorang akan bersama orang yang dicintai baik didunia maupun diakhirat. Seseorang akan bersama orang yang dicintai baik didunia dan diakhirat.

Hadits ini datang tentang sebab wurudnya atau sebab Rasūlullāh mengucapkan hadits ini sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasanya ada seorang yang datang kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam kemudian dia bertanya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang dia mencintai suatu kaum tetapi dia tidak bisa bertemu dengan mereka? ”. Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Seseorang akan bersama dengan orang yang dia cintai.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, ini hadits yang agung yang merupakan 'isyārah 'azhīmah, merupakan berita gembira yang sangat besar, yang sangat menggembirakan kepada kita semua yaitu bahwasanya kita akan bersama orang yang kita cintai.

Yang Anas bin Mālik (perawi dari hadits ini) menyatakan:

مَا فَرِحَ الْمُسْلِمُونَ  بِشَيْ ءٍ فَرَحَهُمْ بِهَذَا الحَدِيْثِ

Tidaklah kaum muslimin sangat bergembira melebihi kegembiraan mereka dengan hadits ini

Kenapa? Karena hadits ini adalah mengandung keutamaa kaum muslimin akan bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Karena mereka mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Ketika mereka mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam maka mereka bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam ditempat yang mulia, di dalam kedudukan yang tinggi disisi Allah Subhānahu wa Ta'ālā.

Hadits ini dinyatakan banyak oleh para ulama adalah hadits yang mutawatir, sebagaimana dikatakan oleh Al-Alāi, AsSuyūthi dan para ulama yang lain bahwa hadits ini hadits yang mutawatir, yang datang dari banyak shahabat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa shallallāhu 'alayhi wa sallam, dari segi datangnya pada kita adalah hadits yang masyhur, yang agung. Demikian juga dari isinya adalah hadits yang mulia, berita gembira yang sangat menggembirakan, yang Anas berkata:

فَأَنَا أُحِبُّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وَأَبَا بَكْرٍ ، وَعُمَرَ ، وَأَنَا أَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ

Aku mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, aku mencintai Abu Bakr, aku mencintai 'Umar dan aku berharap akan bersama mereka.

Demikian juga 'azhimmah kami, kita semua kaum mu'minīn bersaksi mencintai Allāh 'Azza wa Jalla, kita mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa salaam, para Khulafāur Rāsyidīn dan para shahabat, para imam yang mengikuti mereka sehingga kita memohon kepada Allāh agar menjadikan kita bergabung dengan mereka, bersama dengan mereka, di kedudukan yang mulia disisi Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Maka hadits yang agung ini menunjukkan pada kita jika seorang mencintai suatu kaum meskipun secara amalnya, secara upayanya tidak sampai derajat kaum itu, dengan kecintaan kepada kaum itu maka Allāh menyampaikan derajat kepada orang yang dia cintai, dikumpulkan oleh Allāh dengan sebab kecintaan dia pada kaum yang dia cintai tersebut.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita mencintai orang-orang yang mulia, orang yang shalih agar kita bersama mereka dihadapan Allāh Subhānahu wa Ta'ālā, bersama mereka disurga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā karena dengan sebab kita mencintai mereka, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjanjikan keutamaan yang besar yang yaitu kita akan bersama orang-orang yang kita cintai.

Maka hadits ini menunjukkan tentang hasungan kepada kita semua untuk mencintai para Rasul, mengikuti mereka sesuai dengan perintah Allāh kepada kita untuk mengikuti mereka. Kemudian juga peringatan yang keras dari mencintai musuh-musuh para Rasul.

Kemudian juga ini menunjukkan bahwa ini wajibnya kita untuk mencintai apa yang dicintai Allāh Subhānahu wa Ta'ālā karena orang yang dicintai Allāh adalah orang yang mendapat keutamaan. Ketika kita mencintai orang tersebut maka kita mendapat keutamaan sebagaimana keutamaan mereka.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita semua mengikuti petunjuk Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, mencintai orang yang mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallama dari para shahabat, para tābi'in, tabi'ut tābi'in dan juga para imam didalam kebaikan agar kita dikumpulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'ālā dengan mereka pada hari kiamat, ketika kita kurang amalan kita, semoga Allāh menjadikan kecintaan kita kepada mereka, meningkatkan derajat kita sehingga dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai disurga Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Maka hadits ini jelas menunjukkan tentang keutamaan mencintai karena Allāh. Yang dalam mencintai karena Allāh akan dikumpulkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allāh Subhānahu wa Ta'ālā.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, maka marilah kita kembali kepada petunjuk Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, marilah kita mengikuti jalan yang benar, mencintai orang-orang yang mulia, mencintai Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahabatnya.

Dan juga jangan sampai kita membenci mereka yang akan menjadikan kita dijauhkan dari mereka, dijauhkan dari do'a mereka. Sebagaimana sebagian orang yang mereka terperdaya sampai membenci para shahabat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, yang jelas mereka pantas untuk dijauhkan dari para shahabat, dijauhkan juga dari derajat shahabat, dijauhkan juga dari keutamaan yang didapat oleh para shahabat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Kaum mu'minīn yang dirahmati Allāh Subhānahu wa ta'ālā, semoga Allāh selalu menunjukkan kita jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan dari para Nabi, para shiddīqīn dan para shālihīn. Dan semoga Allah menjauhkan kita dari jalan-jalan kesesatan, jalan-jalan kegelapan, yang kita wajib menjauhinya. Dan kita memohon kepada Allāh agar dijauhkan dari jalan-jalan kejelekan tersebut.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


https://www.dropbox.com/s/fvd7pyoc1lmnfae/Hadits%20ke%2031.aac?dl=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar